JAKARTA. Gas menjadi komponen utama dan beban besar bagi biaya produksi keramik. Menurut Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga, untuk menghasilkan produk keramik tipe menengah (middle quality) persentase biaya gas untuk produksi bisa 30%-40%. Sementara untuk produk high quality 22%-30%. Untuk harga gas, industri dihadapkan dengan kondisi harga yang tidak kompetitif. "Harga gas berbeda beda tiap lokasi dan nilainya tidak kompetitif dibandingkan negara-negara seperti China dan Thailand," ujar Elisa kepada KONTAN (3/7). Untuk harga gas industri di kawasan Medan dan Sumatera bagian tengah mencapai US$ 10 per mmbtu. Sedangkan di area Jawa Barat sampai Palembang berkisar US$ 9,1 per mmbtu. Harga yang sedikit lebih murah ada di kawasan Jawa bagian timur, US$ 8,06 per mmbtu.
Harga gas mahal produsen keramik jadi importir
JAKARTA. Gas menjadi komponen utama dan beban besar bagi biaya produksi keramik. Menurut Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga, untuk menghasilkan produk keramik tipe menengah (middle quality) persentase biaya gas untuk produksi bisa 30%-40%. Sementara untuk produk high quality 22%-30%. Untuk harga gas, industri dihadapkan dengan kondisi harga yang tidak kompetitif. "Harga gas berbeda beda tiap lokasi dan nilainya tidak kompetitif dibandingkan negara-negara seperti China dan Thailand," ujar Elisa kepada KONTAN (3/7). Untuk harga gas industri di kawasan Medan dan Sumatera bagian tengah mencapai US$ 10 per mmbtu. Sedangkan di area Jawa Barat sampai Palembang berkisar US$ 9,1 per mmbtu. Harga yang sedikit lebih murah ada di kawasan Jawa bagian timur, US$ 8,06 per mmbtu.