Harga gas Tangguh diputuskan Oktober



JAKARTA. Harga gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dari Lapangan Tangguh di Papua untuk regasifikasi proyek Arun Aceh akan ditetapkan Oktober ini. Sejauh ini, penetapan harga tersebut masih dalam kajian ulang Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam.

Rudi Rubiandini, Wakil Menteri ESDM mengatakan, sejatinya British Petroleum (BP) selaku operator kilang dan PT PLN (Persero) sebagai pembeli telah menyepakati harga yang telah dibuat sebelumnya. Namun, "Karena takut harganya akan merusak pasar domestik, maka kami akan mengkaji ulang, mungkin akan diputuskan dalam beberapa minggu ini," kata dia, akhir pekan lalu.

Skema harga gas dari Tangguh ke Arun rencananya menggunakan formula yang dikaitkan dengan harga minyak mentah di pasar Jepang alias Japan Cocktail Crude (JCC) tidak berdasarkan dengan harga minyak Indonesia (ICP). Yakni, pada tahun 2013, JCC dikalikan 11% kemudian ditambah US$ 1 per mmbtu.


Dengan begitu, pada 2013, harga gas Tangguh diprediksi mencapai sekitar US$ 10 hingga US$ 11 per mmbtu. Setahun selanjutnya, harga gas akan mengalami peningkatan mulai 12% hingga 14,5 % dari JCC secara bertahap hingga tahun 2032 mendatang.

Menurutnya, jika dibandingkan dengan harga gas di dalam negeri saat ini sekitar US$ 5 hingga US$ 7  per mmbtu, harga gas sekitar US$ 11 per mmbtu dari Lapangan Tangguh hingga ke Arun masih masuk akal.

Namun, Rudi masih mengkhawatirkan fluktuasi harga sehingga akan merugikan PLN. "Pokoknya, jika kenaikan sampai US$ 14 per mmbtu, kasihan pasar domestik berikutnya. Makanya mau dikaji lagi," jelas dia.

Dia bilang, sejauh ini kesepakatan antara PLN dan BP telah menemui titik temu, kecuali harga gas. Di mana, volume LNG yang akan dikirimkan ke Arun akan mencapai 1 juta ton per tahun. Karena itu, agar tidak mengganggu pelaksanaan proyek regasifikasi Arun, Kementerian ESDM akan mengupayakan finalisasi harga gas. Sebab, pasokan gas Tangguh ditargetkan mengalir pada Oktober 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri