JAKARTA. Pemerintah terus menegosiasikan harga jual gas alam cair (LNG) Tangguh sebelum memulai pengiriman pada 2009 nanti. Bukan hanya bernegosiasi dengan pembeli dari China akibat harga jual terlalu murah, tetapi juga menegosiasikan sisa dari total produksi gas tangguh yang masih belum mendapatkan pembeli. Dalam catatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, dari 7,5 juta ton per tahun yang bisa diproduksi Tangguh, sebanyak 3,7 juta ton sudah memiliki kontrak pembelian dengan perusahaan migas asal Amerika, Sempra. Mulai 2009, Beyond Petroleum (BP) sebagai operator Tangguh mulai mengirimkan LNG ke receiving terminal milik Sempra di Costa Azul, Meksiko dengan harga US$ 8 per mmbtu. "Pengiriman akan tetap sesuai jadwal. Sejauh ini laporan yang saya dapat tim Sempra akan datang ke Tangguh. Bagusnya walaupun Amerika krisis, Sempra mengatakan tidak akan mengubah kontrak dan akan tetap mengambil volumenya," ujar Purnomo, hari Selasa (28/10). Berdasarkan kontrak, Sempra memiliki hak untuk menjual separuh pasokan gas yang digenggamnya kepada pembeli lain. Dua pihak yang belakangan sudah setuju untuk membeli adalah perusahaan asal Korea Selatan, Kogas serta perusahaan Jepang, Tokyo Gas. Masing-masing sebesar 1 juta ton dan 500.000 ton per tahun. "Kalau di divert harganya lebih tinggi lagi. Yang penting bagi kita itu ada income. Dengan itu, kita mendapat 30% rate of return dari Tangguh," kata Purnomo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Harga Gas Tangguh Terus Dinegosiasikan
Oleh: Gentur Putro Jati
Selasa, 28 Oktober 2008 16:02 WIB