Harga gas US$ 6 MMBTU sukses jadi katalis positif pemulihan industri keramik nasional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja utilisasi industri keramik hingga Juli 2021 telah menunjukkan efektivitas dari implementasi kebijakan gas industri seharga US$ 6 MMBTU yang berlaku sejak April tahun 2020. 

Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) menyatakan, gas murah tersebut telah sukses menjadi katalis positif tersendiri bagi pemulihan industri keramik di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang turut menghambat laju bisnis pemain keramik lokal. Hal itu terpancar lewat kinerja ekspor keramik yang mulai mengalami pertumbuhan sejak tahun lalu. 

"Membaiknya daya saing industri keramik nasional di mana tercermin juga lewat kinerja ekspor keramik, di mana thn lalu bertumbuh 30% dan pada Januari-Mei 2021 berhasil tumbuh 10,5%," ungkap Ketua Umum Asaki, Eddy Suyanto saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (15/8). 


Lebih lanjut Eddy memaparkan, penyerapan gas industri juga ikut mengalami peningkatan. Dari sebelumnya berkisar 60 BBTUD - 65 BBTUD pada tahun 2019-2020, saat ini naik menjadi di atas 80 BBTUD. Peningkatan serapan gas tersebut terdorong oleh peningkatan utilisasi produksi keramik nasional yang hingga Juli 2021 ini berada telah di level 75%. 

Baca Juga: Utilitas pabrik Cahayaputra Asa Keramik menurun 20% pasca penerapan PPKM darurat

"Kinerja anggota Asaki sampai paruh pertama tahun 2021 ini masih on track sesuai dengan proyeksi. Di mana kapasitas produksi nasional hingga Juli lalu berada di level 75%," papar Eddy. 

Namun, pada periode Agustus ini utilisasi produksi keramik nasional mengalami sedikit koreksi ke level 65% akibat dampak dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat sejak awal Juli lalu. 

Walhasil, Asaki pun merevisi target tingkat utilisasi produksi di tahun 2021 menjadi ke level 70% dari sebelumnya target di level 75%. Keputusan itu mempertimbangkan dampak dari penerapan PPKM darurat dan peningkatan angka impor keramik. 

"Namun demikian angka pertumbuhan volume produksi (dalam m²) tahun 2021 ini masih bertumbuh cukup baik di atas 20a% dibandingkan tahun 2020 yang mana tingkat utilisasi produksi berada di level 56%," tutup Eddy.

Selanjutnya: Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) meraup laba Rp 2,51 miliar di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .