KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman memperkirakan, harga gula kristal rafinasi (GKR) bisa bertahan tinggi hingga tahun depan. Di pasar dalam negeri, harga GKR sudah di atas Rp 14.000 per kilogram. "Lokal GKR sudah di atas Rp 14.000 ex pabrik. Perkiraan saya harga akan bertahan sampai tahun depan," kata Adhi kepada Kontan.co.id, Minggu (1/10).
Mengenai India yang berencana menghentikan ekspor gula pada Oktober ini, Adhi mengatakan Indonesia sebenarnya tidak banyak mendatangkan gula dari sana.
Baca Juga: Targetkan Swasembada Gula Tercapai di 2028, Ini Fokus Kemenperin di Industri Gula Hanya saja rencana India tersebut tentu akan berpengaruh pada kenaikan harga gula. Meski demikian, Adhi mengungkap stok gula industri secara nasional masih mencukupi sampai akhir tahun 2023. "Stok secara nasional masih cukup sampai akhir tahun. Namun memang ada industri Agri yang sudah habis stok," tuturnya. Naiknya harga GKR kata Adhi, akan berpengaruh pada harga produk jadi di sektor makanan dan minuman berpemanis. Namun, dengan kondisi pasar yang sepi, Ia mengatakan beberapa produsen makanan dan minuman ragu untuk menaikkan harga jual produknya.
Baca Juga: Menperin Pantau Pabrik Gula Terintegrasi di Sumba Timur Adapun langkah yang dilakukan produsen ialah dengan mengurangi margin hingga mencari alternatif bahan baku. "Tapi mengingat pasar sepi, ada beberapa perusahaan yang ragu menaikkan harga jual. Terpaksa dengan strategi jangka panjang dengan mengurangi margin, efisiensi, mencari alternatif bahan baku, strategi ukuran kemasan dan lainnya," ungkapnya. Naiknya harga gula, menurutnya juga terjadi di pasar internasional. Ia menjelaskan, posisi sekarang harga raw sugar sudah di level US$ 26. Sempat mengalami level tertinggi hingga US$ 29. Meski demikian, harga raw sugar beberapa waktu lalu juga sempat turun level US$ 23 hingga US$ 24. Sama seperti pasar lokal, kondisi harga tersebut diproyeksi akan bertahan tinggi dan sampai tahun depan.
Baca Juga: Harga Gula Rafinasi Naik 30%, Industri Mamin Akan Naikkan Harga Produk? Berkaca ada kondisi harga gula industri tersebut, Adhi berharap pemerintah tidak membuat kebijakan yang akan menambah beban industri. Pasalnya dengan kondisi global yang masih tidak stabil harus dilakukan kewaspadaan. "Perlu strategi dan kolaborasi bersama antara pemerintah dgn dunia usaha agar tidak menambah beban konsumen, dan tidak melemahkan daya saing global," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto