Harga ikan Dharma Samudera naik 10%



JAKARTA. Mulai November ini, PT Dharma Samudera Indonesia Tbk menaikkan harga jual ke pasar ekspor untuk beberapa jenis ikan produksinya. Misalnya, untuk komoditas gurita, semula harga jualnya sebesar US$ 3 per kilogram (kg). Kini, perusahaan emiten tersebut menaikkan harga jual ikan gurita menjadi US$ 3,3 per kg.

"Rata-rata kenaikan sekitar 10%," ujar Direktur Herman Sutjiamidjaja kepada KONTAN beberapa hari lalu.

Setelah kenaikan tersebut, rentang harga ikan emiten yang melantai di bursa dengan kode DSFI menjadi antara US$ 3,3 per kg hingga US$ 7,8 per kg tergantung jenisnya.


Menurut Herman, perusahaan menaikkan harga karena setelah adanya bencana alam yang menimpa Filipina, beberapa pembeli mengalihkan pembeliannya ke Indonesia, sehingga permintaan membludak. Padahal pasokan bahan baku ikan terbatas. "Suplai ikan jenis cumi dan gurita tidak terlalu banyak," kata Herman.

Selain seretnya bahan baku, kenaikan tersebut juga karena biaya distribusi dan produksi meningkat. Salah satu biaya yang mengalami peningkatan adalah tarif angkutan kontainer. "Ditambah alat pembungkus (plastik kemasan) naik semua," kata dia.

Meski demikian, tak semua produk Dharma Samudera mengalami kenaikan seperti tuna dan kakap merah padahal harga bahan baku sedang mahal. Alasannya, perusahaan masih terbantu dengan pelemahan rupiah. Herman mencontohkan untuk kakap merah, saat ini Dharma Samudera bisa membeli di tingkat nelayan sebesar Rp 58.000 per kg. Padahal sebelumnya, Dharma Samudera membeli kakap merah nelayan hanya Rp 50.000 per kg.

Dharma Samudera berencana untuk ekspansi di bidang makanan olahan. Sehingga, Dharma Samudera bisa mengekspor olahan ikan jenis gurita dan tuna dalam bentuk siap santap. Bisnis baru ini akan menyumbang pendapatan Dharma Samudera sebesar 20% hingga 30%.

Herman mengaku sudah mendapatkan kontrak dengan perusahaan Jepang. Dharma Samudera akan mengirim 300-400 olahan tuna dan olahan gurita sebanyak 500 ton, masing-masing per enam bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie