Harga IPO Puradelta Lestari murah



JAKARTA. Anak usaha Sinarmas Land, PT Puradelta Lestari akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Agustus 2013, dengan melepas maksimal 10,84 miliar saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran dipatok Rp 205-Rp 255 per saham dan target perolehan dana mencapai Rp 2,22 triliun hingga Rp 2,77 triliun.

Jika ludes diserap investor, IPO tersebut akan jadi yang terbesar sepanjang tahun 2013. Macquarie Capital Securities Indonesia dan Sinarmas Sekuritas berperan sebagai penjamin emisi.

Dipo Satria Ramli, Direktur Macquarie Capital, menyatakan, harga IPO Puradelta mencerminkan diskon net asset value (NAV) atau nilai aktiva bersih sebesar 50%-60%. Ia mengklaim, saham Puradelta bakal lebih banyak diserap investor institusi.


Puradelta juga akan melawat ke Hong Kong dan Singapura dalam rangka menggaet investor global.  "Kemungkinan penyerapan investor lokal lebih kuat. Kami tidak mencari investor strategis tertentu," kata Dipo, Rabu (24/7).

Direktur Puradelta, Hermawan Wijaya, menambahkan, pihaknya akan menggunakan 60% dana IPO untuk pembangunan infrastruktur. Lalu 20% lainnya dialokasikan bagi pembebasan lahan di Bekasi dan 20% sisanya untuk modal kerja yang tahun ini dipatok Rp 1 triliun. "Puradelta adalah pengembang Kota Deltamas, kota industri mandiri. Kami ingin genjot sisi infrastruktur untuk mempercepat penjualan," katanya.

Kini, harga jual kawasan industri berkisar Rp 1,7 juta-Rp 1,8 juta/m². Puridelta akan membeli 200 hektare (ha) lahan untuk menambah landbank yang kini 2.989 ha.

Sepanjang kuartal I-2013, pendapatan Puradelta naik menjadi Rp 182 miliar dari sebelumnya Rp 174 miliar. Sementara, laba bersihnya tumbuh 372% year on year (yoy) menjadi Rp 104 miliar.

Tahun lalu, pendapatan Puradelta naik 23,81% menjadi Rp 1,3 triliun. Sementara laba bersih naik dari Rp 18 miliar menjadi Rp 360 miliar. "Tahun ini diperkirakan tumbuh 25%," kata Hermawan.

Jhon Veter, Managing Director Investa Saran Mandiri mengatakan, harga Puradelta cukup murah dengan diskon NAV lebih menarik dibandingkan emiten sejenis, seperti SSIA dengan NAV 25% dan KIJA dengan NAV 30%. "Harganya murah dan menarik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yuwono Triatmodjo