KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) turut menanggapi tren kenaikan salah satu soft commodity, yakni jagung yang notabene menjadi bahan baku produk pakan ternak. Mengutip Bloomberg, harga jagung di Chicago Board of Trade (CBOT) pengiriman Mei 2022 tercatat sebesar US$ 6,48 per bushel pada Selasa (15/2), atau lebih tinggi dari posisi harga di akhir tahun lalu (31/12/2021) sebesar US$ 5,93 per bushel. Ketua Umum GPMT Desianto Budi Utomo menyampaikan, kenaikan harga jagung global disebabkan oleh pengaruh cuaca yang berdampak pada aktivitas panen di negara-negara produsen jagung terbesar seperti Amerika Serikat, China, dan Brazil.
Baca Juga: Duh! Pengrajin Tahu dan Tempe Jabodetabek akan Mogok Produksi Selama 3 Hari Ia menilai, dampak kenaikan harga jagung global relatif tidak signfikan terhadap harga jagung di pasar domestik. Kemungkinan dampaknya baru terasa pada harga jagung untuk ekspor yang mana porsinya tidak besar. Ini mengingat pabrik-pabrik pakan ternak di Indonesia sudah lama tidak mengimpor jagung sebagai bahan baku.