KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkait dengan harga jagung yang terus meroket, pemerintah berinisiatif untuk impor jagung. Namun impor jagung dijadwalkan sampai pada akhir Desember 2018 atau awal Januari 2019. Namun demikian peternak ayam menjerit akibat kurangnya pakan jagung. Maka dari itu, sembari menunggu jagung sampai, Bulog meminjam stok jagung sebanyak 1.000 ton kepada korporasi besar untuk membantu peternak kecil. "Saat ini kita beli harga jagung Rp 6.000 per kg, kalau yang ditukar itu harganya Rp 4.000 an dari pabriknya," kata Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat ( Pinsar) Singgih Januratmoko, Selasa (27/11).
Harga jagung pinjaman korporasi yang cukup murah yakni Rp 4.000 per kg di tingkat pabrik ini sangat membantu. Namun Ketika sampai di petani masih terjadi perbedaan harga, namun tak signifikan. "Berarti kalau harga Rp 4.000, sekarang HPP (Harga Pokok Produksi) nya berkurang Rp 1.750 per kg dibanding sebelumnya Rp 6.000 per kg. Karena walau harga Rp 4.000 nanti ada biaya packing dan di transportasi ketemunya Rp 4.300 sampai Rp 4.500 per kg. Rp 4.000 itu harga curahnya," ungkapnya. Singgih menyebutkan bahwa sesampainya jagung impor ke Indoneaia pada awal Januari 2019, secara tak langsung memasuki masa panen jagung. Oleh sebab itu maka harga jagung diprediksi juga akan turun.