Harga jagung sentuh Rp 4.000 per kg



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jagung kini bertengger di kisaran Rp 4.000 per kilogram. Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan harga komoditas ini naik.

Ketua Umum Asosiasi Petani Jagung Indonesia Sholahuddin menjelaskan untuk daerah Jawa, harga jagung tengah di kisaran Rp 3.900 - Rp 4.000 per kg padahal di awal tahun sempat di Rp 3.000 per kg. Sedangkan untuk area Dompu, Nusa Tenggara Barat dan Sumba, Nusa Tenggara Timur di kisaran Rp 3.200.

"Harga naik karena kualitas sudah bagus, curah hujan tidak sesering kemarin dan memang panen sudah mulai habis, dan sekarang kita jelang panen kedua," jelas Sholahuddin kepada Kontan, Selasa (15/5).


Dus, kenaikan tersebut sebenarnya merupakan hal yang disambut baik oleh petani jagung Indonesia yang kerap mengalami disparitas harga karena terkendala isu geografis dan logistik yang menyebabkan perbedaan mencolok antara harga jagung di Jawa dan luar Jawa.

Karena itu, Sholahuddin mendukung baik aturan penetapan harga beli dan harga jual pemerintah. Terbaru kini adalah terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 58 tahun 2018 tentang penetapan harga acuan pembelian di petani dan harga acuan di penjualan konsumen.

Memang, walau harga beli di petani dan jual di konsumen jagung tidak mengalami perubahan dibanding aturan sama tahun lalu, namun langkah tersebut memastikan petani jagung daerah bisa bernafas karena memastikan harga serap oleh Bulog.

Rinciannya, jagung kadar air 15% di dibeli Rp 3.150 per kg dan dijuall seharga Rp 4.000 per kg. Kemudian jagung kadar air 20% Rp 3.050 per kg, jagung kadar air 25% Rp 2.850 per kg, jagung kadar air 30% Rp 2.750 per kg dan jagung kadar air 35% Rp 2.500 per kg.

"Tapi apakah Bulog memiliki kapasitas gudang dan siap rugi bila harga pasar lebih tinggi dari penetapan pemerintah? Itu yang harus kita lihat nanti," kata Sholahuddin.

Apalagi dengan Direktur Utama Bulog yang baru, Ketua APJI tersebut berharap, Budi Waseso dapat lincah merombak permasalahan yang ada dalam lembaga tersebut.

Asal tahu, untuk produksi tahun ini Sholahuddin melanjutkan, untuk area Jawa Timur yang merupakan lumbung jagung nasional bisa menghasilkan 8,4 juta ton. Kemudian, untuk target besar Kementerian Pertanian di 30 juta ton tahun ini menjadi angka yang menurutnya bisa diraih tipis dari target.

Mengutip informasi Kontan sebelumnya, Kementan mengaku total produksi jagung pada 2017 dalam Angka Ramalan (ARAM) II sebanyak 27,9 juta ton. Sedangkan pada laporan Kementerian Pertanian Amerika (USDA) terbitan Mei 2018, angka produksi jagung Indonesia per 2017-2018 berada di 11,4 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto