JAKARTA. Asosiasi Industri Timah Indonesia (AITI) berencana memperpanjang penundaan ekspor atau penjualan timah di pasar spot. Sebab, harga timah internasional masih berada di bawah standar harga AITI yakni US$ 24.000 per metrik ton. Jumat (21/10), harga timah di pasar metal London baru mencapai US$ 21.675 per metrik ton. Tadinya, batas waktu penundaan penjualan timah di pasar spot adalah akhir Oktober ini. Tapi, rencana ini masih bisa berubah karena AITI akan bertemu dengan Gubernur Bangka Belitung dan para pemegang saham untuk membahasnya, Sabtu depan. Wakil Ketua Umum AITI Rudy Irawan mengatakan, jika selama batas waktu itu harga jual timah belum juga mencapai harga yang ditetapkan, "Kemungkinan kita akan hold penjualan," kata Rudi kepada KONTAN (24/10), tanpa merinci hingga kapan. Selain menunda, opsi lainnya adalah menjual 35% dari total produksi.
Harga jelek, ekspor timah terus ditahan
JAKARTA. Asosiasi Industri Timah Indonesia (AITI) berencana memperpanjang penundaan ekspor atau penjualan timah di pasar spot. Sebab, harga timah internasional masih berada di bawah standar harga AITI yakni US$ 24.000 per metrik ton. Jumat (21/10), harga timah di pasar metal London baru mencapai US$ 21.675 per metrik ton. Tadinya, batas waktu penundaan penjualan timah di pasar spot adalah akhir Oktober ini. Tapi, rencana ini masih bisa berubah karena AITI akan bertemu dengan Gubernur Bangka Belitung dan para pemegang saham untuk membahasnya, Sabtu depan. Wakil Ketua Umum AITI Rudy Irawan mengatakan, jika selama batas waktu itu harga jual timah belum juga mencapai harga yang ditetapkan, "Kemungkinan kita akan hold penjualan," kata Rudi kepada KONTAN (24/10), tanpa merinci hingga kapan. Selain menunda, opsi lainnya adalah menjual 35% dari total produksi.