KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten tambang batubara melaporkan kinerja mengesankan sepanjang enam bulan pertama 2022. Salah satu pendorong kinerja emiten tambang adalah naiknya harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) di semester pertama 2022. Namun, sejumlah analis memproyeksikan ASP emiten batubara akan cenderung melandai di semester kedua ini setelah pada semester lalu sudah naik cukup signifikan. Analis Bahana Sekuritas Timothy Wijaya menilai, ASP yang akan cenderung flat atau turun sedikit secara kuartalan disebabkan oleh tingkat ASP batubara sudah terlihat flat untuk pasar Indonesia dan China Di sisi lain, harga batubara pun akan tetap stabil dan kemungkinan akan turun. Akan tetapi, harga batubara berpotensi memanas kembali menjelang datangnya musim dingin di belahan bumi bagian utara. Bahana Sekuritas sendiri memproyeksikan harga batubara tahun ini akan berada di level US$ 250 per ton.
Harga Jual Emiten Tambang Batubara Berpotensi Melandai di Semester Kedua
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten tambang batubara melaporkan kinerja mengesankan sepanjang enam bulan pertama 2022. Salah satu pendorong kinerja emiten tambang adalah naiknya harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) di semester pertama 2022. Namun, sejumlah analis memproyeksikan ASP emiten batubara akan cenderung melandai di semester kedua ini setelah pada semester lalu sudah naik cukup signifikan. Analis Bahana Sekuritas Timothy Wijaya menilai, ASP yang akan cenderung flat atau turun sedikit secara kuartalan disebabkan oleh tingkat ASP batubara sudah terlihat flat untuk pasar Indonesia dan China Di sisi lain, harga batubara pun akan tetap stabil dan kemungkinan akan turun. Akan tetapi, harga batubara berpotensi memanas kembali menjelang datangnya musim dingin di belahan bumi bagian utara. Bahana Sekuritas sendiri memproyeksikan harga batubara tahun ini akan berada di level US$ 250 per ton.