JAKARTA. Harga jual gas yang akan dipasok ke PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bakal naik. Harga gas PGN yang akan mengalami kenaikan berasal dari dua kontrak, yaitu dari Lapangan Grissik, Blok Corridor yang dioperasikan oleh ConocoPhillips, dan lapangan Pertamina EP di Sumatera Selatan. "Harganya naik lebih dari dua kali lipat,” kata Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana melalui siaran pers, Senin (7/5). Conoco memasok 412 miliar British thermal unit per hari (bbtud), sedangkan pasokan gas Pertamina EP sekitar 250 bbtud. Gas dikirim ke konsumen PGN di Jawa Barat melalui pipa South Sumatera West Java. Harga gas dari Conoco sebelumnya hanya US$ 1,85 per juta British thermal unit (mmBtu), sementara harga gas Pertamina sekitar US$ 2,23 per mmBtu. Kenaikan harga pada dua kontrak tersebut membuat penerimaan negara pada tahun 2012 diperkirakan bertambah US$ 300 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun. Gde menjelaskan, sebelum naik, penjualan gas ke PGN yang rendah dinilai sangat timpang terhadap harga gas lainnya. Rata-rata harga jual gas ke domestik saat ini telah di atas US$ 6 per mmbtu.
Harga jual gas ke PGN bakal naik
JAKARTA. Harga jual gas yang akan dipasok ke PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bakal naik. Harga gas PGN yang akan mengalami kenaikan berasal dari dua kontrak, yaitu dari Lapangan Grissik, Blok Corridor yang dioperasikan oleh ConocoPhillips, dan lapangan Pertamina EP di Sumatera Selatan. "Harganya naik lebih dari dua kali lipat,” kata Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana melalui siaran pers, Senin (7/5). Conoco memasok 412 miliar British thermal unit per hari (bbtud), sedangkan pasokan gas Pertamina EP sekitar 250 bbtud. Gas dikirim ke konsumen PGN di Jawa Barat melalui pipa South Sumatera West Java. Harga gas dari Conoco sebelumnya hanya US$ 1,85 per juta British thermal unit (mmBtu), sementara harga gas Pertamina sekitar US$ 2,23 per mmBtu. Kenaikan harga pada dua kontrak tersebut membuat penerimaan negara pada tahun 2012 diperkirakan bertambah US$ 300 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun. Gde menjelaskan, sebelum naik, penjualan gas ke PGN yang rendah dinilai sangat timpang terhadap harga gas lainnya. Rata-rata harga jual gas ke domestik saat ini telah di atas US$ 6 per mmbtu.