KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (
CSRA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 15% pada semester pertama tahun ini, mencapai Rp 433,85 miliar, dibandingkan dengan Rp 377,26 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Seman Sendjaja, Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis CSRA, peningkatan pendapatan ini terutama didorong oleh harga jual rata-rata minyak sawit mentah (CPO) yang lebih tinggi. “Peningkatan pendapatan ini terutama didorong oleh harga jual rata-rata CPO yang lebih tinggi,” ungkap Seman dalam pernyataan yang diterima Kontan pada Rabu (31/07).
Baca Juga: Pendapatan Cisadane Sawit Raya (CSRA) Tumbuh 15% Pada Semester 1-2024 Untuk laba kotor, CSRA mencatatkan kenaikan sebesar 6,9% pada semester I-2024, mencapai Rp 191,77 miliar, naik dari Rp 179,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Meskipun laba kotor meningkat, margin laba kotor mengalami penurunan dari 47,6% menjadi 44,2%, disebabkan oleh peningkatan biaya panen. Selain itu, laba operasional mengalami penurunan sebesar 11,8% menjadi Rp 78,09 miliar, dengan margin operasional menurun menjadi 18,0% dari 23,5% pada semester I-2023. Namun, laba bersih untuk semester I-2024 mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 35,5%, mencapai Rp 66,63 miliar, dibandingkan dengan Rp 49,18 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Margin laba bersih juga meningkat menjadi 15,4%.
“Perusahaan tetap berkomitmen untuk mengembalikan profitabilitas dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingannya. Dengan berhasil memperluas margin laba selama semester pertama tahun ini, perusahaan menunjukkan efektivitas dalam pengelolaan biaya dan inisiatif efisiensi operasional,” tambah Seman. Pada paruh pertama tahun 2024, CSRA juga melaporkan total aset sebesar Rp 2,14 triliun, meningkat 16,3% dibandingkan dengan Rp 1,84 triliun pada akhir tahun 2023. Total liabilitas tercatat sebesar Rp 983,83 miliar, sedangkan total ekuitas mencapai Rp 1,15 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .