Harga jual teh rakyat stagnan



JAKARTA. Harga teh sulit beranjak naik. Sepanjang tahun ini, harga pembelian teh dari petani rakyat hanya berkisar antara Rp 1.800 hingga Rp 2.300 per kilogram (kg). "Harga teh tidak ada peningkatan dari tahun lalu dan relatif stabil," ujar Endang Sopari, Wakil Ketua Asosiasi Petani Teh Indonesia (Aptehindo), Jawa Barat, Senin (16/9).

Menurut Endang, idealnya harga teh petani sekitar Rp 3.000 per kg. Penyebab rendahnya harga ini karena kian membanjirnya teh impor.

Menurut Endang, pemerintah tidak memiliki kebijakan untuk melindungi produksi teh lokal. "Sekarang ini perusahaan teh sangat mudah untuk mendapatkan teh impor," kata Endang.


Karena itu, Endang khawatir, petani teh tidak berminat lagi menanam teh sehingga areal kebun teh akan semakin menyusut. Soalnya, tidak hanya petani, perusahaan negara seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII juga berniat mengganti sebagian lahan perkebunan teh miliknya ke tanaman lain yang lebih menguntungkan.

Mengutip data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP), Kementrian Pertanian, tahun lalu impor teh mencapai 27.567 ton. Impor teh sampai Juni 2013 mencapai 11.620 ton.

Andrew T Supit, Direktur Pemasaran dan Promosi Dewan Teh Indonesia (DTI) mengatakan produksi teh makin turun tiap tahunnya karena beberapa tahun belakangan, areal kebun teh banyak yang mengalami konversi lahan.

Berdasarkan perhitungan DTI, setiap tahun terjadi penyusutan lahan tanaman teh di Indonesia seluas 2.000 ha-3.000 ha. Dari pengurangan luasan areal tersebut, paling tidak potensi kehilangan produksi teh mencapai 1.600 ton per tahun.

Ditjen Perkebunan, Kemtan mencatat produksi teh tahun 2010 sebesar 156.000 ton. Tahun 2011 susut menjadi 150.000 ton. Tahun lalu, produksi teh hanya 145.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie