Harga jual tekan laba bersih emiten tambang



JAKARTA. Kinerja kuartal I-2012 beberapa emiten sektor tambang, suram. Capaian laba dua emiten tambang, yakni PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dan PT ABM Investama Tbk (ABMM) di kuartal satu lalu, menurun.

BRAU misalnya, menderita penurunan laba bersih hingga di atas 100%, yakni menjadi US$ 17,31 juta. Padahal kuartal I-2011 lalu, laba BRAU mencapai US$ 41,67 juta. Rosan P. Roeslani, Presiden Direktur BRAU, menuturkan, penyebab laba terjun bebas adalah penurunan harga jual. Tahun lalu, harga jual rata-rata batubara BRAU US$ 81 per ton. Sedang di kuartal satu lalu, harga jual turun menjadi US$ 79 per ton.

Laju penjualan BRAU juga tersendat, hanya naik 8,9% menjadi US$ 368,56 juta. Rosan memperkirakan, tahun ini pendapatan dari penjualan batubara tidak banyak berubah dari tahun lalu. Tahun lalu, penjualannya mencapai US$ 1,65 miliar. "Laba bersih akan sangat tergantung pada harga jual," imbuhnya.

BRAU tak sendiri, emiten tambang batubara yang lain, ABMM, juga mencatatkan penurunan laba bersih periode berjalan di kuartal I-2012, hingga 35,5% year on year, menjadi US$ 4,86 juta.

Penyebab penurunan laba bersih ABMM adalah peningkatan berbagai beban. Di antaranya, beban penjualan umum dan administrasi yang meningkat hingga 58% menjadi US$ 27,52 juta.

Selanjutnya, beban keuangan membengkak dari US$ 3,59 juta di kuartal I-2011 menjadi US$ 8,29 juta selama tiga bulan pertama tahun ini. Dengan demikian, peningkatan penjualan yang sebesar 43% pada periode Januari-Maret 2012, tidak cukup kuat menahan penurunan laba bersih ABMM. Hingga akhir Maret 2012, penjualan perseroan tercatat sebesar US$ 200,17 juta.

Sedangkan emiten batubara lainnya yakni PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), masih mampu membukukan kenaikan laba bersih di kuartal I-2012. GEMS mencetak laba sebesar Rp 101,54 miliar, naik 24,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan laba bersih itu didukung meningkatnya penjualan bersih perseroan. Penjualan GEMS naik 51,63%, dari Rp 599,76 miliar menjadi Rp 909,43 miliar.

Selain itu, perseroan juga memperoleh berkah dari kenaikan pendapatan bunga yang sangat besar. Jika sepanjang kuartal I-2011, pendapatan bunga GEMS hanya Rp 1,84 miliar. Maka, selama kuartal I-2012, pendapatan bunga GEMS mekar hingga mencapai Rp 22,61 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri