KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak serta merta membuat permintaan mobil listrik melejit. Masih ada sejumlah tantangan dalam pengembangan ekosistem kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan, salah satu kendala utama pengembangan mobil listrik saat ini adalah biaya produksinya yang relatif masih mahal, sehingga berdampak pada tingginya harga jual mobil listrik di pasaran. Ia menilai, saat ini mobil berbasis Battery Electric Vehicle (BEV) masih di kisaran Rp 700 juta. Di sisi lain, mobil yang paling banyak dibeli masyarakat Indonesia harganya berada di kisaran Rp 300 juta ke bawah.
Harga Jual yang Relatif Mahal jadi Tantangan Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak serta merta membuat permintaan mobil listrik melejit. Masih ada sejumlah tantangan dalam pengembangan ekosistem kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan, salah satu kendala utama pengembangan mobil listrik saat ini adalah biaya produksinya yang relatif masih mahal, sehingga berdampak pada tingginya harga jual mobil listrik di pasaran. Ia menilai, saat ini mobil berbasis Battery Electric Vehicle (BEV) masih di kisaran Rp 700 juta. Di sisi lain, mobil yang paling banyak dibeli masyarakat Indonesia harganya berada di kisaran Rp 300 juta ke bawah.