JAKARTA. Konflik di Pantai Gading pada pertengahan Mei 2017 sempat diharapkan dapat mengangkat harga kakao di pasar internasional. Sebab sejak akhir tahun 2016 lalu harga harga kakao dunia anjlok di kisaran US$ 1.800 - US$ 2.000 per ton. Padahal sebelumnya harga kakao sempat menembus di atas US$ 3.000 per ton. Ketua Umum Asosiasi kakao Indonesia (Askindo) Zulhelfi Sikumbang mengatakan, konflik di Pantai Gading sempat mengangkat harga kakao dunia sekitar 3% di kisaran US$ 2.000 per ton, tapi setelah itu kembali normal di kisaran US$ 1.800 - US$ 1.900 per ton. Hal itu terjadi karena konflik di Pantai Gading tidak sempat meluas dan menekan harga kakao dunia. "Kami memprediksi harga kakao masih sulit naik sampai akhir tahun ini," ujarnya kepada KONTAN, Senin (29/5).
Harga kakao masih sulit terangkat tahun ini
JAKARTA. Konflik di Pantai Gading pada pertengahan Mei 2017 sempat diharapkan dapat mengangkat harga kakao di pasar internasional. Sebab sejak akhir tahun 2016 lalu harga harga kakao dunia anjlok di kisaran US$ 1.800 - US$ 2.000 per ton. Padahal sebelumnya harga kakao sempat menembus di atas US$ 3.000 per ton. Ketua Umum Asosiasi kakao Indonesia (Askindo) Zulhelfi Sikumbang mengatakan, konflik di Pantai Gading sempat mengangkat harga kakao dunia sekitar 3% di kisaran US$ 2.000 per ton, tapi setelah itu kembali normal di kisaran US$ 1.800 - US$ 1.900 per ton. Hal itu terjadi karena konflik di Pantai Gading tidak sempat meluas dan menekan harga kakao dunia. "Kami memprediksi harga kakao masih sulit naik sampai akhir tahun ini," ujarnya kepada KONTAN, Senin (29/5).