CHICAGO. Harga kapas kemungkinan melonjak ke level yang paling tinggi sejak 1995 seiring dengan permintaan kapas di pasar negara berkembang untuk beragam jenis kebutuhan, mulai dari pakaian hingga sarung bantal maupun guling. Rupanya, produsen tekstil berniat untuk menggemukkan persediaan kapasnya yang selama 13 tahun belakangan mulai menipis. Ekspor kapas oleh AS, negara penghasil kapas terbesar di dunia, meningkat 24%. Menurut 17 analis yang disurvei oleh Bloomberg, harga kapas ini diperkirakan bisa meningkat sebesar 13% ke level yang paling tinggi dalam 15 tahun terakhir menjadi 94,9 sen per pound sebelum mendapatkan suplai kapas yang dipanen Oktober mendatang. Komoditas yang satu ini memang diproyeksikan akan semakin tinggi harganya karena membiaknya permintaan dari negara-negara di Asia. Melambatnya perekonomian di AS rupanya tidak mempengaruhi permintaan tersebut. "Konsumsi kapas global kini melonjak, bahkan meledak. Kami bahkan tidak bisa mendapatkan kapas dari satu supplier yang sama untuk memenuhi kebutuhan kapas kami," kata Ron Lawson, Managing Director Logic Advisors, Konsultan Komoditi Sonoma, California. Harga kapas untuk pengiriman Desember di ICE Futures U.S. di New York mencapai 85,71 sen per pound pada akhir pekan lalu; level yang paling tinggi sejak 28 April 2010. Persediaan kapas dunia akan anjlok sebesar 4,1% menjadi 45,61 juta bal; atau setara dengan 38% dari permintaan. Menurut catatan US Department of Agriculture, angka tersebut paling rendah sejak 1994. Persediaan kapas menyusut seiring perekonomian di negara-negara berkembang membiak dua kali lipat lebih besar ketimbang perkembangan perekonomian AS dan enam kali lebih besar dari perekonomian Eropa. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga kapas akan makin empuk
CHICAGO. Harga kapas kemungkinan melonjak ke level yang paling tinggi sejak 1995 seiring dengan permintaan kapas di pasar negara berkembang untuk beragam jenis kebutuhan, mulai dari pakaian hingga sarung bantal maupun guling. Rupanya, produsen tekstil berniat untuk menggemukkan persediaan kapasnya yang selama 13 tahun belakangan mulai menipis. Ekspor kapas oleh AS, negara penghasil kapas terbesar di dunia, meningkat 24%. Menurut 17 analis yang disurvei oleh Bloomberg, harga kapas ini diperkirakan bisa meningkat sebesar 13% ke level yang paling tinggi dalam 15 tahun terakhir menjadi 94,9 sen per pound sebelum mendapatkan suplai kapas yang dipanen Oktober mendatang. Komoditas yang satu ini memang diproyeksikan akan semakin tinggi harganya karena membiaknya permintaan dari negara-negara di Asia. Melambatnya perekonomian di AS rupanya tidak mempengaruhi permintaan tersebut. "Konsumsi kapas global kini melonjak, bahkan meledak. Kami bahkan tidak bisa mendapatkan kapas dari satu supplier yang sama untuk memenuhi kebutuhan kapas kami," kata Ron Lawson, Managing Director Logic Advisors, Konsultan Komoditi Sonoma, California. Harga kapas untuk pengiriman Desember di ICE Futures U.S. di New York mencapai 85,71 sen per pound pada akhir pekan lalu; level yang paling tinggi sejak 28 April 2010. Persediaan kapas dunia akan anjlok sebesar 4,1% menjadi 45,61 juta bal; atau setara dengan 38% dari permintaan. Menurut catatan US Department of Agriculture, angka tersebut paling rendah sejak 1994. Persediaan kapas menyusut seiring perekonomian di negara-negara berkembang membiak dua kali lipat lebih besar ketimbang perkembangan perekonomian AS dan enam kali lebih besar dari perekonomian Eropa. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News