JAKARTA. Harga kapas dunia mengalami kenaikan sebagai dampak dari perubahan cuaca dan juga permintaan yang makin tinggi. Menurut Ravi Shankar, Presiden Direktur Asia Pacific Fibers, harga kapas sekarang berkisar antara US$ 0,79 – 0,80 sen per ton, padahal bulan Agustus tahun lalu harganya US$ 60 sen per ton. Salah satu pemicu naiknya harga kapas ini adalah gangguan cuaca di China sebagai salah satu negara penghasil kapas terbesar di dunia. Selain gangguan cuaca, naiknya harga kapas dunia ini juga disebabkan oleh meningkatnya permintaan kapas dari Indonesia akibat perusahaan-perusahaan AS dan Eropa memindahkan pabrik mereka ke Indonesia. Maklum, ongkos operasional pabrik di China meningkat dan terhambat masalah perburuhan.Pada dasarnya ada tiga serat utama yang dicari di industri tekstil yaitu rayon, katun, dan polyester. Karena kesulitan mendapatkan kapas maka produksi serat katun berkurang, sementara rayon yang berbahan dasar serat kayu juga terhambat masalah lingkungan hidup. Ravi memperkirakan, bakal terjadi pergeseran ke serat polyester apabila pabrik-pabrik garmen kesulitan mendapatkan katun. "Biasanya pabrik akan beralih sepenuhnya menggunakan polyester atau menggunakan campuran katun-polyester," kata Ravi. Biasanya, pabrik-pabrik memiliki stok kapas untuk tiga bulan. Dus, bila ada kenaikan harga seperti saat ini mereka akan menggunakan persediaan tersebut sembari menunggu harga membaik. Ravi menghitung, pada bulan Desember 2010 mendatang harga kapas akan stabil lagi dengan kisaran harga ideal antara US$ 0,65-0,70 per ton. Tahun lalu Indonesia mengimpor 418.000 ton kapas, turun tipis dari impor tahun 2008 yang mencapai 430.000 ton. Lantaran permintaan meningkat, Ravi memprediksi, tahun ini Indonesia kemungkinan bakal mengusung 430.000-450.000 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga Kapas Kian Tebal
JAKARTA. Harga kapas dunia mengalami kenaikan sebagai dampak dari perubahan cuaca dan juga permintaan yang makin tinggi. Menurut Ravi Shankar, Presiden Direktur Asia Pacific Fibers, harga kapas sekarang berkisar antara US$ 0,79 – 0,80 sen per ton, padahal bulan Agustus tahun lalu harganya US$ 60 sen per ton. Salah satu pemicu naiknya harga kapas ini adalah gangguan cuaca di China sebagai salah satu negara penghasil kapas terbesar di dunia. Selain gangguan cuaca, naiknya harga kapas dunia ini juga disebabkan oleh meningkatnya permintaan kapas dari Indonesia akibat perusahaan-perusahaan AS dan Eropa memindahkan pabrik mereka ke Indonesia. Maklum, ongkos operasional pabrik di China meningkat dan terhambat masalah perburuhan.Pada dasarnya ada tiga serat utama yang dicari di industri tekstil yaitu rayon, katun, dan polyester. Karena kesulitan mendapatkan kapas maka produksi serat katun berkurang, sementara rayon yang berbahan dasar serat kayu juga terhambat masalah lingkungan hidup. Ravi memperkirakan, bakal terjadi pergeseran ke serat polyester apabila pabrik-pabrik garmen kesulitan mendapatkan katun. "Biasanya pabrik akan beralih sepenuhnya menggunakan polyester atau menggunakan campuran katun-polyester," kata Ravi. Biasanya, pabrik-pabrik memiliki stok kapas untuk tiga bulan. Dus, bila ada kenaikan harga seperti saat ini mereka akan menggunakan persediaan tersebut sembari menunggu harga membaik. Ravi menghitung, pada bulan Desember 2010 mendatang harga kapas akan stabil lagi dengan kisaran harga ideal antara US$ 0,65-0,70 per ton. Tahun lalu Indonesia mengimpor 418.000 ton kapas, turun tipis dari impor tahun 2008 yang mencapai 430.000 ton. Lantaran permintaan meningkat, Ravi memprediksi, tahun ini Indonesia kemungkinan bakal mengusung 430.000-450.000 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News