KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski penerapan Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) atau pembatasan ekspor karet telah dilakukan, tetapi harga karet belum kembali melonjak. Berbagai permainan dinilai membuat harga karet tertahan. Permainan tersebut akibat kurangnya pengawasan walaupun AETS telah disepakati oleh tiga negara yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia. "Thailand satu daratan dengan China sebagai pembeli karet terbesar, mereka lewat darat kita tidak tahu tidak ada yang bisa kontrol," ujar Ketua Umum Dewan Karet Indonesia (Dekarindo), Azis Pane kepada Kontan.co.id, Senin (2/4).
Harga karet belum kembali pulih, ini penjelasan Dekarindo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski penerapan Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) atau pembatasan ekspor karet telah dilakukan, tetapi harga karet belum kembali melonjak. Berbagai permainan dinilai membuat harga karet tertahan. Permainan tersebut akibat kurangnya pengawasan walaupun AETS telah disepakati oleh tiga negara yang tergabung dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia. "Thailand satu daratan dengan China sebagai pembeli karet terbesar, mereka lewat darat kita tidak tahu tidak ada yang bisa kontrol," ujar Ketua Umum Dewan Karet Indonesia (Dekarindo), Azis Pane kepada Kontan.co.id, Senin (2/4).