JAKARTA. Harga karet yang meroket rupanya menjadi sentimen negatif bagi PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Kenaikan harga bahan baku ban tersebut membuat biaya produksi melonjak tinggi. Menurut Catharina Widjaja, Sekretaris Perusahaan GJTL, di kuartal pertama saja kenaikan harga karet mencapai 30%. Padahal harga bahan baku ban tersebut setara 80% dari total komponen harga pokok produksi. Meski begitu, perusahaan pembuat ban ini optimistis penjualan hingga akhir tahun masih bisa tumbuh hingga 25%. Tahun lalu, GJTL berhasil membukukan penjualan bersih Rp 9,85 triliun. "Kenaikan penjualan itu akan ditopang oleh kenaikan volume produksi dan harga jual," kata Catharina, Rabu (20/7).
Harga karet bikin beban produksi GJTL naik
JAKARTA. Harga karet yang meroket rupanya menjadi sentimen negatif bagi PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Kenaikan harga bahan baku ban tersebut membuat biaya produksi melonjak tinggi. Menurut Catharina Widjaja, Sekretaris Perusahaan GJTL, di kuartal pertama saja kenaikan harga karet mencapai 30%. Padahal harga bahan baku ban tersebut setara 80% dari total komponen harga pokok produksi. Meski begitu, perusahaan pembuat ban ini optimistis penjualan hingga akhir tahun masih bisa tumbuh hingga 25%. Tahun lalu, GJTL berhasil membukukan penjualan bersih Rp 9,85 triliun. "Kenaikan penjualan itu akan ditopang oleh kenaikan volume produksi dan harga jual," kata Catharina, Rabu (20/7).