Harga karet masih mengkerut, Kirana tetap ekspansi



JAKARTA. Harga karet yang belum membaik tidak menyurutkan tekad Kirana Megatara untuk terus melakukan ekspansi. Tahun ini saja, perusahaan yang menjadi bagian dari Triputra Group ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 400 miliar. Martinus S. Sinarya Presiden Direktur Kirana Megatara mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk penanaman pohon karet baru, perawatan kebun dan pabrik. Asal tahu saja, setiap tahun Kirana Megatara menargetkan penanaman pohon karet baru seluas 2.000 hektare (ha). Sekedar gambaran saja, untuk melakukan penanaman pohon karet baru tersebut dibutuhkan dana sekitar Rp 80 juta per ha-Rp 85 juta per ha. Walhasil, dengan target penanaman luasan lahan karet tersebut maka tahun ini dana yang digelontorkan untuk penanaman lahan tertanam baru mencapai lebih dari Rp 100 miliar. Biaya untuk melakukan penanaman pohon karet sendiri menurut Martinus juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sebelum tahun 2012, Martinus bilang biaya tanam pohon karet baru masih berada dikisaran Rp 50 juta per ha. "Biaya tanam karet terus naik," ujar Martinus, Selasa (19/2). Hingga saat ini luas land bank atau perbendaharaan lahan perkebunan karet yang dimiliki Kirana Megatara mencapai 35.000 ha. Lokasinya berada di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Jambi. Dari total areal tersebut, sekitar 2.800 ha berstatus tertanam. Areal perkebunan karet Kirana Megatara yang berstatus sudah menghasilkan masih sangat secil. Tahun lalu luas lahan perkebunan yang menghasilkan mencapai 500 ha dengan rata-rata usia tanaman 5-6 tahun. Sepanjang tahun 2014 ini diproyeksi akan ada peningkatan luasan areal tanaman karet yang menghasilkan menjadi 1.000 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan