Harga karet melambung setelah keluarnya data positif manufaktur AS



TOKYO. Harga karet langsung naik setelah data manufaktur AS menunjukkan pertumbuhan tercepat dalam tujuh bulan terakhir. Hal ini meningkatkan ekspektasi investor bahwa permintaan karet akan naik untuk bahan baku ban.Alhasil, harga karet untuk kontrak pengiriman Juni 2011 naik 2,2% ke posisi 423,4 yen per kilogram (kg) atau sekitar US$ 5.185 per metrik ton sebelum perdagangan diangka 421,4 yen di Tokyo Commodity Exchange pada waktu setempat. "Optimisme pertumbuhan perekonomian AS meningkatkan pembelian komoditas di sektor industri termasuk karet. Apalagi, pengapalan karet dari Thailand masih seret saat ini membuat harga karet terus melar," ujar Hisaaki Tasaka analis ACE Koeki Co. Menurut Institut Riset Thailand, harga karet di Thailand sebagai produsen dan eksportir karet terbesar di dunia masih tetap dalam rekornya diharga 149,55 bath per kilogram pada 30 Desember 2010. Hujan yang terus turun membuat produksi karet di Thailand menyusut. Produksi lateks di Thailand akan terus turun karena penyadapan pohon karet pada periode Februari hingga April mendatang akan menyusut karena musim hujan. "Bulan depan pasokan akan terus melemah karena memasuki masa produksi rendah," kata Tasaka. Sementara itu, permintaan karet di pasar global terus naik. Salah satu permintaan terbesar datang dari India dan China yang terus meningkatkan produksi dan penjualan mobilnya. Hal ini pula yang mendorong harga karet kian melar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini