BANGKOK. Harga karet meningkat di hari yang ketiga ke level yang paling tinggi dalam tiga bulan terakhir ini. Curah hujan yang tinggi di sejumlah negara penghasil karet akan mengikis suplai karet.Harga kontrak karet untuk pengiriman Januari naik 1,4% menjadi ¥ 293,3 per kilogram atau US$ 3.430 per metrik ton di Tokyo Commodity Exchange. Asal tahu saja, ini merupakan level yang paling tinggi sejak 6 Mei 2010. Kontrak yang paling aktif diperdagangkan ini mulai terlihat terus meningkat sejak 6 Agustus 2010 lalu. "Curah hujan yang tinggi di Asia Tenggara telah berdampak pada suplai," kata Gu Jiong, Analis Yutaka Shoji Co. di Tokyo, Kamis (19/8). Ia menghitung, tiga negara penghasil karet terbesar yaitu Thailand, Indonesia dan Malaysia, kemungkinan hanya akan memproduksi 70% dari biasanya. Curah hujan yang terbilang berat justru diprediksi akan melanda Thailand, negara penghasil sekaligus eksportir karet alam terbesar, mulai minggu ini hingga minggu depan. Hal ini sudah dicuatkan oleh Thai Meteorological Department melalui situsnya. "Beberapa produsen ban mulai membeli karet sebelum pemberlakuan pajak baru di Thailand pada bulan Oktober mendatang," kata Jiong. Hingga akhir September 2010, pembeli banyak datang dari Asia dan juga AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga karet melar lagi
BANGKOK. Harga karet meningkat di hari yang ketiga ke level yang paling tinggi dalam tiga bulan terakhir ini. Curah hujan yang tinggi di sejumlah negara penghasil karet akan mengikis suplai karet.Harga kontrak karet untuk pengiriman Januari naik 1,4% menjadi ¥ 293,3 per kilogram atau US$ 3.430 per metrik ton di Tokyo Commodity Exchange. Asal tahu saja, ini merupakan level yang paling tinggi sejak 6 Mei 2010. Kontrak yang paling aktif diperdagangkan ini mulai terlihat terus meningkat sejak 6 Agustus 2010 lalu. "Curah hujan yang tinggi di Asia Tenggara telah berdampak pada suplai," kata Gu Jiong, Analis Yutaka Shoji Co. di Tokyo, Kamis (19/8). Ia menghitung, tiga negara penghasil karet terbesar yaitu Thailand, Indonesia dan Malaysia, kemungkinan hanya akan memproduksi 70% dari biasanya. Curah hujan yang terbilang berat justru diprediksi akan melanda Thailand, negara penghasil sekaligus eksportir karet alam terbesar, mulai minggu ini hingga minggu depan. Hal ini sudah dicuatkan oleh Thai Meteorological Department melalui situsnya. "Beberapa produsen ban mulai membeli karet sebelum pemberlakuan pajak baru di Thailand pada bulan Oktober mendatang," kata Jiong. Hingga akhir September 2010, pembeli banyak datang dari Asia dan juga AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News