Harga karet terkerek naik setelah yen diintervensi untuk melemah



SINGAPURA. Harga kontrak karet di Tokyo menanjak akibat sentimen pelemahan mata uang yen yang membuat produk-produk yang berdenominasi yen menjadi lebih menarik. Harga karet untuk kontrak pengiriman Agustus 2011 naik untuk hari ketiganya, reli sebanyak 7,2% menuju US$ 425,5 yen per kilogram (kg) dan diperdagangkan di harga 398 yen per kg di Tokyo Commodity Exchange pada pukul 10:54 waktu Tokyo. Sebelumnya, harga karet telah turun 37% dari rekornya 535,7 yen per kg pada 18 Februari 2011 menuju 335 per kg pada 15 Maret 2011, yang menjadi harga terendahnya dalam empat bulan terakhir. Penurunan harga karet sebelumnya terjadi akibat sentimen memburuknya keadaan di Timur Tengah dan melambatnya penjualan mobil di China karena meningkatnya sentimen permintaan yang mulai turun. Sementara itu, mata uang yen turun dari posisi yang bergerak menyentuh level pasca Perang Dunia II setelah negara-negara anggota G-7 melakukan intervensi untuk menurunkan mata uang ini, yang terus reli sejak 11 Maret 2011 tepat setelah gempa di Jepang terjadi. International Rubber Consortium Ltd mengatakan, negara-negara produsen karet terbesar di dunia seperti Thailand, Indonesia dan Malaysia kemungkinan akan menunda ekspor ke Jepang untuk mencegah kemerosotan harga."Melemahnya mata uang yen akan membuat harga karet jadi lebih murah dan reli saham di Jepang juga akan dibantu dengan sentimen itu," kata Chung Yang analis Philip Futures Pte.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini