Harga karet turun dekati posisi terendah 17 bulan



TOKYO. Harga karet berjangka karet di Tokyo turun ke level terendah hampir 17 bulan setelah tanda-tanda perlambatan produksi industri global. Penurunan harga karet itu menjadi kian dalam setelah mata uang Jepang menguat dihadapan dolar Amerika Serikat (AS).

Harga karet untuk pengiriman Juli turun 2,3% menjadi ¥ 221,8 per kilogram (US$ 2.192 per metrik ton) saat diperdagangkan di Tokyo Commodity Exchange. Harga karet berjangka diperdagangkan di harga US$ 223,3 yen pada 10:25 waktu setempat, atau sudah turun 19% tahun ini.

Yen mendekati level tertinggi dua bulan terhadap dolar AS, karena terjadi aksi jual saham di Asia. Banyak investor memburu mata uang Jepang sebagai safe haven.  "Data dan sinyal perlambatan ekonomi di AS juga mengikis kepercayaan investor akan pertumbuhan global, dan mengarah ke harga komoditas industri," kata Hideshi Matsunaga , analis Evolution Japan Co kepada Bloomberg di Tokyo.


Pasar di China ditutup sampai 6 Februari untuk memperingati Tahun Baru Imlek. Harga karet berjangka pengiriman Mei di Shanghai Futures Exchange turun 1% dan ditutup pada posisi 15.480 yuan (US$ 2.554  per ton) pada 30 Januari lalu.

Stok karet yang dipantau oleh bursa naik 1,6% menjadi 207.658 ton pada pekan lalu. Jumlah stok ini merupakan yang terbesar sejak Oktober 2004.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri