Harga karet turun terus, Kemendag susun HPP karet



JAKARTA. Menghadapi tren harga karet yang terus turun, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mempersiapkan langkah strategis. Salah satu langkah itu adalah, menetapkan harga minimum atau harga pokok produksi (HPP) karet pada petani. Gita Wirjawan, Menteri Perdagangan mengatakan, penetapan harga patokan minimun untuk komoditas karet petani itu dapat menjadi alternatif yang dilakukan pemerintah agar harga karet bisa stabil. "Seperti yang kami lakukan terhadap gula, dan beras," kata Gita, Jumat (29/6). Tidak hanya Indonesia yang berkepentingan untuk mendongkrak harga karet. Setidaknya ada dua negara lain, yaitu Thailand dan Malaysia yang juga merasakan dampak penurunan harga karet dunia. Beberapa waktu lalu, Thailand mewacanakan untuk membuat kuota ekspor karet guna menjaga harga karet bisa stabil bisa. Meski tidak mengatakan secara detail tanggal pastinya, Gita bilang, Indonesia, Malaysia dan Thailand sepakat melakukan berbagai upaya untuk mengatasi penurunan harga karet. "Dalam waktu dekat, kami adakan pertemuan itu," ujar Gita.

Secara komulatif, Indonesia, Thailand dan Malaysia merupakan tiga negara produsen karet terbesar di dunia. Gita menambahkan, fluktuasi harga karet ini tergantung dengan krisis yang terjadi di Eropa. Krisis yang melanda Eropa itu, menurunkan permintaan karet yang kemudian berpengaruh pada harga.

Sebelumnya Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) mencatat, awal tahun ini harga karet berada dikisaran US$ 3,3 per kg, namun pertengahan Juni lalu turun 15% menjadi US$ 2,8 per kg. Padahal idealnya, harga karet berada dikisaran US$ 4 per kg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri