Harga kebutuhan pokok masih berpotensi melambung



JAKARTA. Ancaman cuaca buruk masih belum usai. Alhasil, harga kebutuhan pokok khususnya produk hortikultura dan perikanan diproyeksikan masih bisa naik. Seperti diketahui, curah hujan yang cukup tinggi, serta rusaknya jalur distribusi barang semakin memperparah harga kebutuhan pokok.Mengutip data Kementerian Perdagangan (Kemendag) hampir mayoritas harga kebutuhaan pokok pada akhir bulan ini mengalami kenaikan bila dibandingkan awal tahun. Beberapa contoh harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan antara lain, minyak goreng, daging sapi, telur ayam, tepung terigu, dan beras.Pada akhir bulan Januari, harga minyak goreng kemasan berukuran 620 ml harganya Rp 14.012, atau naik 1,06% dibandingkan awal tahun yang berada dikisaran Rp 13.864. Sementara itu harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan dari Rp 10.999 per kilogram (kg) menjadi Rp 11.312 per kg. Harga daging sapi juga terpantau naik dari Rp 97.161 per kg menjadi Rp 99.184 per kg.Begitu juga dengan harga telur ayam yang tercatat mengalami kenaikan 8,5% dari Rp 19.689 per kg menjadi Rp 21.378 per kg. Harga tepung terigu terkoreksi naik dari Rp 8.396 per kg menjadi Rp 8.583 per kg. Begitu juga dengan harga beras jenis medium mengalami kenaikan menjadi Rp 8.900 per kg dari sebelumnya Rp 8.669 per kg.Srie Agustina Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag mengatakan, walau mengakui adanya tren kenaikan harga namun dari sisi pasokan masih aman. "Waktu bertemu semua pelaku industri semua mengatakan pasokan terjamin. Hambatan angkutan dan kapal," kata Srie beberapa waktu lalu.Srie menambahkan, para pelaku industri juga memberikan jaminan adanya kenaikan dari sisi harga jual pokok. Kalaupun ada kenaikan harga hal tersebut lebih disebabkan oleh terkendalanya jalur distribusi barang. Satria Hamid, Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) mengatakan, meski tidak merinci namun pasokan produk hortikultura mengalami penurunan hingga 20%-30% dibandingkan waktu normal. "Sehingga harga mengalami peningkatan sekitar 5%," kata Satria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia