JAKARTA. Himpunan Perajin Tahu Indonesia (Hipertindo) memproyeksikan tren kenaikan harga kedelai tidak dapat dihindarkan lagi setiap tahunnya. "Rata-rata kenaikan harga kedelai dipasar internasional bisa mencapai Rp 500 per kg-Rp 1.000 per kg," kata Johanda Fadil Sekretaris Jenderal Hipertindo, Rabu (23/4). Bahkan, pada bulan Juli mendatang Johanda memproyeksikan harga kedelai akan melambung tinggi hingga menembus Rp 10.000 per kg. Menurutnya, kenaikan harga tersebut disebabkan karena pembaruan kontrak pembelian yang terjadi setiap bulan Juni. Sekedar gambaran saja, kebutuhan kedelai untuk pengrajin tempe dan tahu setiap bulannya mencapai 132.000 ton, atau 1,6 juta per tahun. Dengan perhitungan impor yang mampu direalisasikan pada tahun ini tersebut, maka Gakoptindo hanya menguasai kurang dari 2% dari kebutuhan kedelai bagi pengrajin tempe dan tahu.
Harga kedelai diproyeksi naik Rp 1.000 per kg
JAKARTA. Himpunan Perajin Tahu Indonesia (Hipertindo) memproyeksikan tren kenaikan harga kedelai tidak dapat dihindarkan lagi setiap tahunnya. "Rata-rata kenaikan harga kedelai dipasar internasional bisa mencapai Rp 500 per kg-Rp 1.000 per kg," kata Johanda Fadil Sekretaris Jenderal Hipertindo, Rabu (23/4). Bahkan, pada bulan Juli mendatang Johanda memproyeksikan harga kedelai akan melambung tinggi hingga menembus Rp 10.000 per kg. Menurutnya, kenaikan harga tersebut disebabkan karena pembaruan kontrak pembelian yang terjadi setiap bulan Juni. Sekedar gambaran saja, kebutuhan kedelai untuk pengrajin tempe dan tahu setiap bulannya mencapai 132.000 ton, atau 1,6 juta per tahun. Dengan perhitungan impor yang mampu direalisasikan pada tahun ini tersebut, maka Gakoptindo hanya menguasai kurang dari 2% dari kebutuhan kedelai bagi pengrajin tempe dan tahu.