KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (
LSIP) kurang memuaskan pada kuartal I-2023. Prospek LSIP hingga akhir tahun ini juga masih suram karena harga minyak kelapa sawit mentah atau
Crude Palm Oil (CPO) tidak mendukung pertumbuhan ke depan. Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa mengatakan bahwa penghasilan London Sumatra alias Lonsum turun di tengah harga jual yang lebih rendah. Akibatnya, laba bersih dan pendapatan emiten sawit tersebut ambles. Laba bersih LSIP turun 58,9%
Quartal on Quartal (QoQ) dan 63,2%
Year on Year (YoY) menjadi Rp 112 miliar pada kuartal I-2023. Capaian itu meleset dari ekspektasi Ciptadana Sekuritas, karena peningkatan
Cost of Goods Sold (COGS) yang signifikan diiringi peningkatan biaya produksi.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dari Jasa Utama Capital Sekuritas untuk Hari Ini (9/6) Sementara, pendapatan konsolidasi LSIP turun 41,3% QoQ, namun masih naik 18,2% YoY menjadi Rp 904 miliar pada kuartal I-2023. Capaian itu juga jauh dari perkiraan, terhitung hanya mencapai 18% dari perkiraan pendapatan 2023 oleh Ciptadana Sekuritas terhadap LSIP. Dari volume penjualan, produk sawit yaitu CPO dan Kernel Sawit (PK) membukukan peningkatan signifikan dengan penjualan CPO tumbuh 83% YoY menjadi 60 ribu ton pada kuartal I-2023.
Sementara produk PK yang terdiri dari Kernel Sawit (PK), minyak inti sawit (PKO) dan Bungkil Kelapa Sawit (PKE) mencatat penjualan sebesar 28 ribu ton atau meningkat 56% YoY. Namun, penjualan karet turun 18% YoY menjadi 1,3 ribu ton dan benih kelapa sawit turun 7% YoY menjadi 1,4 juta benih. Yasmin mempertahankan harga CPO global tahun 2023 sebesar RM 5.200/ton. Level harga tersebut relatif datar dibandingkan dengan harga rata-rata RM5,126/ton pada tahun 2022.
Baca Juga: Sambil Menanti Kabar dari Amerika Serikat, Rekomendasi Saham Hari Ini Bisa Anda Sikat Analis Sinarmas Sekuritas Axel Leonardo memperkirakan performa LSIP tampaknya akan tetap suram pada kuartal II-2023. Laba bersih LSIP pada kuartal II-2023 diproyeksikan turun 38% YoY karena tingginya biaya pupuk. Demikian pula, pendapatan London Sumatra diramal menurun sebesar 25% YoY pada kuartal II-2023, didorong oleh volume penjualan yang lebih rendah sebesar 14% YoY dan penurunan harga CPO sebesar 37% YoY. “Penting untuk dicatat bahwa penurunan tajam harga CPO tersebut karena basis yang tinggi sebelumnya terjadi pada kuartal II-2022 akibat perang Rusia-Ukraina” tulis Axel dalam riset 11 Mei 2023. Kabar baiknya, Axel mengungkapkan, data terbaru menunjukkan beberapa tanaman kelapa sawit LSIP yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai tanaman belum menghasilkan yakni di bawah 4 tahun, kini telah tumbuh ke dalam kategori tanaman muda yang berusia 4-6 tahun.
Editor: Noverius Laoli