JAKARTA. Turunnya harga jual rata-rata membuat kinerja PT Timah (Persero) Tbk (TINS) di kuartal-I tahun ini masih berat. Pada periode itu, TINS mengalami kerugian hingga Rp 19,1 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, laba bersih TINS mencapai Rp 95,02 miliar. Beban yang tinggi memang menggerus keuntungan TINS. Padahal dari sisi pendapatan, TINS masih mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 9,5% year on year (yoy) menjadi Rp 1,35 triliun. Namun, beban pokok pendapatan TINS naik 32,57% menjadi Rp 1,2 triliun pada Kuartal I 2015. Hal ini membuat laba kotor TINS anjlok dari Rp 325,4 miliar pada Kuartal I-2014 menjadi Rp 145,95 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS mengatakan, harga komoditas dunia yang telah turun sejak awal tahun ini mulai berdampak negatif pada kinerja TINS. Namun, ia yakin, pada Semester II-2015, harga komoditas bakal pulih seiring dengan pulihnya ekonomi dunia terutama Amerika Serikat.
Harga komoditas anjlok, TINS merugi pada kuartal I
JAKARTA. Turunnya harga jual rata-rata membuat kinerja PT Timah (Persero) Tbk (TINS) di kuartal-I tahun ini masih berat. Pada periode itu, TINS mengalami kerugian hingga Rp 19,1 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, laba bersih TINS mencapai Rp 95,02 miliar. Beban yang tinggi memang menggerus keuntungan TINS. Padahal dari sisi pendapatan, TINS masih mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 9,5% year on year (yoy) menjadi Rp 1,35 triliun. Namun, beban pokok pendapatan TINS naik 32,57% menjadi Rp 1,2 triliun pada Kuartal I 2015. Hal ini membuat laba kotor TINS anjlok dari Rp 325,4 miliar pada Kuartal I-2014 menjadi Rp 145,95 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan TINS mengatakan, harga komoditas dunia yang telah turun sejak awal tahun ini mulai berdampak negatif pada kinerja TINS. Namun, ia yakin, pada Semester II-2015, harga komoditas bakal pulih seiring dengan pulihnya ekonomi dunia terutama Amerika Serikat.