JAKARTA. Prospek harga komoditas berbasis metal diprediksi bakal tetap dalam trend negatif. Perlambatan ekonomi China dan rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan menjadi sentimen yang menekan komoditas berbasis metal. Seperti diberitakan Bloomberg (11/2), harga beberapa komoditas metal sempat mengalami rebound setelah sehari sebelumnya jatuh. Kemarin, harga tembaga pengirimah tiga bulan di Bursa London Metal (LME) sempat menguat 0,5% menjadi US$ 5.620 per ton. Sehari sebelumnya, harga tembaga sempat terkoreksi 1,28% ke level US$ 5.595 per dollar AS. Harga nikel juga sempat menguat tipis 0,71% menjadi US$ 14.930 per ton. Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, Ibrahim menyatakan, rebound beberapa komoditas metal ini lebih karena aksi ambil untung atau profit taking.
Harga komoditas berbasis metal, rawan terpental
JAKARTA. Prospek harga komoditas berbasis metal diprediksi bakal tetap dalam trend negatif. Perlambatan ekonomi China dan rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan menjadi sentimen yang menekan komoditas berbasis metal. Seperti diberitakan Bloomberg (11/2), harga beberapa komoditas metal sempat mengalami rebound setelah sehari sebelumnya jatuh. Kemarin, harga tembaga pengirimah tiga bulan di Bursa London Metal (LME) sempat menguat 0,5% menjadi US$ 5.620 per ton. Sehari sebelumnya, harga tembaga sempat terkoreksi 1,28% ke level US$ 5.595 per dollar AS. Harga nikel juga sempat menguat tipis 0,71% menjadi US$ 14.930 per ton. Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, Ibrahim menyatakan, rebound beberapa komoditas metal ini lebih karena aksi ambil untung atau profit taking.