Harga Komoditas Dunia Naik Tajam, Ini Pemicunya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Konflik Rusia dengan Ukraina masih belum kunjung mereda. Di saat yang bersamaan, harga-harga komoditas justru terus melambung tinggi terpicu oleh konflik ini.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menyebut bahwa invasi Rusia ke Ukraina membawa berkah tersendiri bagi negara-negara penghasil komoditas, salah satunya China, Indonesia, Australia dan Malaysia. 

Menurutnya, kenaikan harga komoditas tersebut dijadikan umpan bagi para spekulan untuk menjatuhkan negara-negara yang notabene memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan Belarusia.


Baca Juga: Harga Batubara Meroket, Begini Dampaknya ke Emiten Semen

“Yang membuat harga komoditas mengalami kenaikan bukan disebabkan oleh Rusia menginvasi Ukraina, namun sanksi yang berlebihan dilakukan oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris terhadap Rusia dan Belarusia,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin (7/3).

Lebih lanjut, Ibrahim menjelaskan, pasca sanksi ekonomi diterapkan, maka para spekulan di berbagai negara melakukan aksi beli yang tak terbatas. Pada akhirnya ini membuat lonjakan harga komoditas yang tak wajar. 

Di satu sisi, ia menilai, kenaikan ini sebenarnya menjadi serangan telak bagi negara-negara yang memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia dan Belarusia. Pasalnya, tanpa adanya ikut campur pihak ketiga, harga komoditas justru mungkin tidak akan mengalami lonjakan yang signifikan. 

Baca Juga: Saham ADRO Sudah Beri Untung Besar Tahun 2022, Tapi Masih Direkomendasi Buy

Editor: Noverius Laoli