KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat melambung tahun lalu, harga komoditas energi mulai melandai tahun ini. Meski demikian, sejumlah saham di sektor ini masih punya prospek yang menjanjikan. Sejumlah analis masih merekomendasikan saham di sektor energi. Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan merekomendasikan beli saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO) dengan target harga Rp 4.500 per saham, beli saham PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) dengan target harga Rp 4.400 per saham, dan beli saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) dengan target harga Rp 48.000 per saham. Memang, valuasi saham-saham tambang batubara tersebut memang saat ini relatif menarik, seiring dengan koreksi saham-saham ini yang sudah lumayan dalam. Baik ADRO, ITMG, maupun PTBA memang diperdagangkan dengan
price to book value (PBV) yang cukup rendah, dengan masing-masing sebesar 1,05 kali, 1,35 kali, dan 1,57 kali.
Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Pilihan dari Investindo Nusantara Sekuritas Hari Ini (20/2) Namun, investor patut mencermati sifat saham batubara yang merupakan saham siklikal. “Jadi ada fase
bullish dan
bearishnya, selama harga batubara lumayan turun maka ini menjadi penyebab fase
bearish emiten batubara,” kata Felix kepada Kontan.co.id, Senin (20/2). Felix melihat terdapat potensi penurunan kinerja emiten tambang batubara tahun ini, karena adanya penurunan harga batubara global yang berpengaruh pada penurunan harga jual rata-rata alias
average selling price (ASP).
Ramalan Felix, harga batubara di 2023 ini akan relatif moderat, berada di kisaran US$ 200 sampai US$ 250 per ton. Di sisi lain, beberapa upaya diversifikasi usaha bisa berdampak positif bagi emiten. Misalkan seperti ADRO, yang saat ini membangun pabrik pengolahan (smelter) aluminium, inisiatif ke sumber energi listrik, dan kawasan industri di Kalimantan Utara (Kaltara), dapat menjadi penopang bisnis ADRO ke depannya.
Di sektor minyak dan gas, analis Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan merekomendasikan beli saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dengan target harga Rp 1.600 per saham.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Adaro Energy (ADRO) di Tengah Tren Pelemahan Harga Batubara Menurut Farras, harga minyak bumi diperkirakan akan tetap tinggi tahun ini, meskipun kemungkinan ada sedikit penurunan ke level US$ 86 per barel. Farras menilai, proyeksi ini cukup masuk akal, mengingat potensi lonjakan permintaan minyak global menjadi 101,7 Million Barrel Oil of Equivalent Per Day (mboepd) seiring pembukaan kembali China dan pertumbuhan pasokan yang lambat.
Editor: Noverius Laoli