Harga Komoditas Energi Masih Tertekan, Oversupply Jadi Tantangan Utama



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah kondisi pasokan berlebih dan faktor cuaca, harga komoditas energi global masih bergerak tertekan menjelang akhir tahun 2025.

Mengutip Trading Economics, Senin (29/12) pukul 16.54 WIB, harga minyak mentah WTI berada di level US$ 58,007 per barel, terkoreksi 19,12% secara year to date (ytd), harga batubara di level US$ 109,05 per ton, terkoreksi 12,93% ytd, dan harga gas alam di level US$ 3,82 per MMBtu naik 5,22% secara ytd tetapi terkoreksi 22,32% secara bulanan.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menyebut, tekanan yang terjadi terhadap minyak mentah WTI ini disebabkan oleh oversupply akibat melambannya pertumbuhan permintaan dan meningkatnya produksi.


Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis pada Jumat (26/12) Pagi, Dipicu Sanksi AS Terhadap Venezuela

“WTI tentunya masih terbebani prospek surplus di 2026, walau eskalasi geopolitik di Venezuela bisa mendukung namun tidak besar. Gangguan pasokan diperkirakan minimal berkisar 0.2%-0.5% dari total output global,” ujar Lukman kepada Kontan, Senin (29/12/2025).

Harga batubara juga tertekan karena terjadi oversupply. Namun, dia memproyeksi pergerakan harga Batubara akan mengalami penguatan apabila China meredakan kebijakan mereka pada over-capacity.

Sementara harga gas alam cenderung meningkat menjelang musim dingin. Namun tetap berfluktuasi merespons perubahan pada laporan cuaca. Saat ini produksi gas alam di beberapa wilayah, terutama di Amerika Utara, masih tinggi. Kata Lukman, harga gas alam akan menurun seiring musim dingin berakhir.

Mengenai proyeksi tahun 2026, sejumlah komoditas utama seperti minyak mentah WTI dan batubara masih akan berada dalam kondisi pasokan berlebih (oversupply), sehingga potensi penguatan harga cenderung terbatas.

Hal ini sebab dinilai tidak ada peristiwa khusus atau data penting yang dapat menyokong harga komoditas energi. Eskalasi geopolitik di kawasan Laut Karibia dinilai belum memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan harga komoditas energi global.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Koreksi Dalam Setahun, Simak Prospek Emiten Migas pada 2026

“Harga WTI pun diperkirakan tetap berfluktuasi mengikuti faktor musiman, terutama perubahan cuaca dan siklus permintaan, alih-alih terdorong oleh sentimen geopolitik yang bersifat sementara,” lanjutnya.

Dengan berbagai faktor di atas, Lukman memproyeksi harga minyak WTI pada tahun 2026 berada di kisaran US$ 50 - US$ 55 per barel. Harga batubara di kisaran US$ 90 – US$ 95 per ton. Adapun, untuk gas alam harganya diproyeksikan rata-rata berada di level US$ 3 – US$ 4 per MMBtu.

Selanjutnya: Tantangan Industri Manufaktur Tahun 2026: Dari Harga Gas Hingga Gempuran Impor

Menarik Dibaca: 7 Makanan yang Harus Dibatasi Penderita Gula Darah Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News