Harga komoditas ini pengaruhi neraca dagang pada September 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada September 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada bulan laporan sebesar US$ 4,37 miliar.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, neraca perdagangan pada bulan tersebut didorong oleh nilai ekspor yang lebih besar daripada nilai impor.

“Seperti kita tahu, ekspor pada September 2021 tercatat US$ 20,60 miliar dan nilai impor sebesar US$ 16,23 miliar,” ujar Margo, Jumat (15/10) via video conference.


Margo juga menjelaskan, pergerakan ekspor dan impor pada bulan tersebut tak lepas dari perkembangan beberapa harga komoditas.

Baca Juga: Neraca perdagangan September 2021 surplus US$ 4,37 miliar

Seperti contohnya, harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia atau Indonesian Crude Price (ICP) tercatat naik 6,49% mtm dari US$ 67,80 per barel menjadi US$ 72,20 per barel. Sementara secara tahunan naik tajam 92,89% yoy.

Selain itu, ada beberapa komoditas non migas yang juga mengalami peningkatan cukup besar, seperti batubara naik 9,50% mtm, aluminium naik 8,95% mtm, dan minyak kernel naik 6,42% mtm.

Di sisi lain, tetap ada komoditas non migas yang mengalami penurunan harga, seperti karet turun 5,94% mtm, tembaga turun 0,48% mtm, dan harga emas turun 0,57% mtm.

“Dan, perkembangan harga internasional ini berpengaruh pada ekspor, impor, dan neraca dagang pada September 2021,” tandas Margo.

Baca Juga: Nilai impor September 2021 turun 2,67% mom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto