Harga komoditas ini sebabkan ekspor April turun



JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan April 2017 surplus US$ 1,24 miliar. Surplus tersebut disumbang oleh nilai ekspor yang tercatat sebesar US$ 13,17 miliar dan impor US$ 11,93 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan sejumlah harga komoditas di bulan April lalu membuat nilai ekspor April 2017 turun 10,3% dibanding Maret. Walaupun nilai ekspor tersebut masih lebih tinggi 12,63% dibanding April 2016. Sejalan dengan penurunan nilai ekspor, volume ekspor juga turun 8,69% MoM. Walaupun naik 10,8% year on year (YoY). "Karena di Maret sampai April ada harga komoditas yang naik dan turun. Yang turun, terjadi pada harga minyak kelapa sawit, kernel, dan karet," kata Suhariyanto, Senin (15/5). Lebih lanjut menurutnya, penurunan tersebut juga disebabkan oleh penurunan barang-barang ekspor migas sebesar 35,36% month on month (MoM), karena penurunan hasil minyak 51,89%, gas turun 18,11%, dan minyak mentah 50,65%. "Jadi dalam komponen migas, hampir seluruh barang mengalami penurunan harga," tambahnya. Sementara barang-barang ekspor nonmigas turun 7,43% MoM, karena penurunan lemak dan minyak hewan nabati, mesin dan peralatan listrik, karet dan barang dari karet. Di sisi lain, BPS juga mencatat adanya kenaikan harga sejumlah komoditas di bulan lalu, yaitu batubara, cokelat, timah, dan aluminium. Sementara kenaikan barang-barang ekspor nonmigas terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam, kapal laut, dan tembaga. Namun, Suhariyanto juga bilang bahwa penurunan ekspor di April tahun ini sesuai dengan tren di tahun-tahun sebelumnya. Ia bilang, sejak April 2012, nilai ekspor selalu lebih rendah dibanding nilai ekspor Maret. Meski turun dibanding bulan sebelumnya, toh nilai ekspor Indonesia per bulan selama Januari hingga April tahun ini masih di atas nilai ekspor per bulan tahun lalu. Dengan perkembangan tersebut, nilai ekspor kumulatif di empat bulan pertama tahun ini mencapai US$ 53,86 miliar, naik 18,63% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan