Harga Komoditas Loyo, Ini Saham Batubara yang Jadi Top Picks Mirae Asset Sekuritas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara diproyeksi bakal kurang bergairah tahun ini disebabkan sejumlah sentimen yang membuat harga batubara melemah.

Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan mengatakan, di tengah kuatnya pasokan global terutama di China dan India, permintaan batubara diperkirakan relatif lebih lambat tahun ini. Sentimen ini bakal semakin menghambat harga batubara, terutama untuk jenis batubara dengan nilai kalori alias calorific value (CV) yang tinggi.

Yang perlu diwaspadai adalah dalam jangka panjang, target India untuk menghentikan impor batubara pada tahun 2025-2026 akan mempengaruhi harga batubara dunia relatif lebih cepat dari yang diperkirakan, yang pada akhirnya mempengaruhi Indonesian coal Index (ICI).


Permintaan yang terus melemah di tengah melimpahnya pasokan tahun ini akan mempengaruhi batubara dengan kalori tinggi terlebih dahulu. Sebab, perlu dicatat bahwa China masih mencari alternatif batubara yang lebih murah, seperti batubara Rusia dan batubara Indonesia yang memiliki kadar kalori rendah.

Baca Juga: Proyek Hilirisasi Poles Prospek Emiten Nikel, Intip Rekomendasi ANTM, INCO, dan MDKA

Secara keseluruhan, penurunan harga batubara tahun ini akan disebabkan oleh tiga faktor utama, yakni naiknya produksi batubara domestik di China dan India, penurunan harga komoditas gas alam, dan meredanya ketegangan geopolitik.

“Dikombinasikan dengan prospek harga global tahun ini, kami memilih PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai pilihan utama (top pick) karena PTBA lebih fokus pada penjualan domestik tahun ini, dengan rasio domestik terhadap ekspor sebesar 9:1,” tulis Rizkia dalam riset, Senin (10/4).

Selain berfokus pada pasar domestik, PTBA juga tercatat memiliki sejumlah proyek investasi dengan nilai signifikan terkait infrastruktur logistik. Proyek ini akan membantu PTBA dalam meningkatkan volume penjualan di masa depan.

Baca Juga: Diuntungkan Pelemahan Harga Batubara, Simak Rekomendasi Saham INTP Berikut Ini

Meski demikian, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) diperkirakan masih memberikan yield dividen tertinggi, yakni sekitar 25%-27% tahun ini, diikuti oleh yield dividend PTBA sekitar 18%-21%, dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan yield sekitar 16%-18%.

Mirae Asset Sekuritas menyematkan rating netral terhadap sektor batubara Indonesia, dengan rekomendasi buy terhadap saham PTBA dengan target harga Rp 5.245 per saham, trading buy saham ADRO dengan target harga Rp 3.340 per saham, dan hold saham ITMG dengan target harga Rp 38.550 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati