Harga Komoditas Melambung, Emiten Tambang Logam Kompak Bukukan Lonjakan Laba



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuartal pertama 2022 menjadi periode gemilang bagi sejumlah perusahaan tambang mineral logam. Sejumlah emiten yang telah melaporkan kinerja keuangannya mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan.

Terkini, PT Timah Tbk (TINS) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,4 triliun atau naik 80% secara year-on-year (yoy) per kuartal pertama 2022. Laba bersih TINS pun meroket 5.713% menjadi Rp 601 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya sebesar Rp 10 miliar.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) bahkan berhasil mengubah kondisi kinerja keuangannya. Emiten produsen logam mineral ini meraup laba bersih senilai US$ 69,65 juta sepanjang tiga bulan pertama 2022. Realisasi ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan kerugian bersih senilai US$ 4,98 juta.


Baca Juga: Merdeka Copper Gold (MDKA) Raup Laba Bersih US$ 69,65 Juta di Kuartal I-2022

Membaiknya kinerja bottom line MDKA tidak terlepas dari kenaikan pendapatan. Konstituen indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan senilai US$ 123,08 juta. Pendapatan MDKA melesat 164,43% dari realisasi pendapatan di kuartal pertama 2021 yang hanya US$ 46,54 juta.

Adapula PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang melaporkan pertumbuhan laba bersih yang solid sebesar 100,77% secara tahunan menjadi US$ 67,6 juta. Sebagai perbandingan, laba bersih INCO di periode yang sama tahun sebelumnya hanya sebesar US$ 33,69 juta.

Bersamaan, INCO mencatat pendapatan sebesar US$ 235,1 juta pada kuartal pertama 2022. Jumlah ini naik 13,81% dari pendapatan di kuartal pertama 2021.

Baca Juga: Diuntungkan Kenaikan Harga Komoditas, Kinerja Grup MIND ID Diprediksi Moncer

Kenaikan kinerja emiten tidak terlepas dari naiknya harga jual rata-rata atau average selling price (ASP). INCO misalnya, mencatat harga realisasi rata-rata pengiriman nikel dalam matte sebesar US$ 17.432 per ton pada kuartal pertama 2022. ASP ini naik 13% dari realisasi harga pada kuartal keempat 2021 sebesar US$ 15.372 per ton.

TINS juga mengalami lonjakan harga jual rerata logam timah pada  tiga bulan pertama 2022. Emiten pelat merah ini mencatatkan ASP sebesar US$ 43.946 per metrik ton atau melonjak 76% dibandingkan ASP pada periode yang sama tahun 2021 sebesar US$ 24.992 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati