Harga Komoditas Melemah, PT Timah (TINS) Prediksi Laba 2023 Turun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) memperkirakan laba bersih tahun ini akan lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Prediksi ini dipicu oleh harga timah lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami menargetkan bottom line yang lebih rendah jika dibandingkan capaian 2022, namun untuk kinerja operasional PT Timah menargetkan lebih tinggi di kisaran 30%-40%," kata Direktur Keuangan TINS Fina Eliani dalam paparan publik, Kamis (15/6).

PT Timah telah menyiapkan sejumlah strategi guna untuk menjaga kinerja. PT Timah akan melakukan optimalisasi produksi, efisiensi di rantai bisnis, dan aktif melakukan optimalisasi pengelolaan aset keuangan.


"Keempat yang paling diandalkan yaitu untuk menopang kinerja di tengah penurunan harga yaitu memacu peningkatan kontribusi dari anak perusahaan setiap tahunnya," imbuh Fina.

Baca Juga: Ahmad Dani Virsa Ditunjuk Jadi Direktur Utama PT Timah (TINS)

Fina menambahkan TINS juga menjalin kerja sama dengan dengan sejumlah mitra strategis yang memiliki teknologi mutakhir untuk pengelolaan logam tanah jarang atau rare earth.

Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar menambahkan, pihaknya telah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 950 miliar untuk tahun 2023.

"Kami siapkan capex sekitar Rp 950 miliar untuk memperkuat alat-alat produksi dan hilirisasi. Serta kami akan nambah kapasitas produksi pabrik untuk timah solder dan timah chemical," ujar dia.

Baca Juga: PT Timah (TINS) Putuskan Tebar Dividen Tahun 2022, Cek Besarannya

Abdullah menambahkan, TINS terus berupaya melakukan langkah-langkah strategis, salah satunya secara konsisten melakukan efisiensi dan efektivitas di seluruh rantai bisnis termasuk efisiensi biaya peleburan dengan mengoperasikan smelter baru berteknologi TSL Ausmelt Furnace. 

“Di tengah fluktuatifnya harga, manajemen harus selektif merespons dinamika pasar timah dunia. Kami terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan profitabilitas, konsistensi menjalankan efisiensi biaya dan efektivitas kerja, serta memperkuat fundamental berbasis teknologi dan kualitas SDM yang mumpuni di bidangnya,” kata Abdullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati