KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kenaikan harga-harga komoditas, pemerintah memutuskan memanfaatkan ruang yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menjaga tingkat inflasi dalam negeri dan daya beli masyarakat dengan menambah subsidi energi. Saat ini, memang APBN memiliki ruang defisit untuk melebar di atas 3% Produk Domestik Bruto (PDB) sesuai dengan mandat Undang-Undang (UU) Nomor 2 tahun 2020 karena ada kondisi luar biasa berupa Covid-19. Namun, pemerintah sudah harus mengembalikan defisit APBN di bawah 3% PDB pada tahun 2023. Kepala Ekonom Citibank Indonesia Helmi Arman optimistis pemerintah bisa membawa defisit anggaran ke maksimal 3% PDB pada tahun depan meski ada tekanan lonjakan subsidi akibat kenaikan harga komoditas.
Harga Komoditas Melonjak, Defisit APBN Masih Bisa di Bawah 3% PDB pada 2023
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kenaikan harga-harga komoditas, pemerintah memutuskan memanfaatkan ruang yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menjaga tingkat inflasi dalam negeri dan daya beli masyarakat dengan menambah subsidi energi. Saat ini, memang APBN memiliki ruang defisit untuk melebar di atas 3% Produk Domestik Bruto (PDB) sesuai dengan mandat Undang-Undang (UU) Nomor 2 tahun 2020 karena ada kondisi luar biasa berupa Covid-19. Namun, pemerintah sudah harus mengembalikan defisit APBN di bawah 3% PDB pada tahun 2023. Kepala Ekonom Citibank Indonesia Helmi Arman optimistis pemerintah bisa membawa defisit anggaran ke maksimal 3% PDB pada tahun depan meski ada tekanan lonjakan subsidi akibat kenaikan harga komoditas.