KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga komoditas mineral turut membuat harga jual alat elektronik di dalam negeri naik. Tak ayal sejumlah produsen alat elektronik pun mengerek harga jual. Salah satunya, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (
ZYRX) yang mengaku sudah menaikkan harga jual produk elektroniknya. Asal tahu saja, berdasarkan data Ditjen Minerba Kementerian ESDM, harga mineral seperti aluminium naik 27,21% dari US$ 2.010 per ton di Januari 2021 menjadi US$ 2.557 per ton pada September 2021.
Adapun komoditas lain seperti tembaga juga melonjak 24,21% dari US$ 7.607 per ton di Januari 2021 menjadi US$ 9.449 per ton di September 2021. Sekretaris Perusahaan Zyrexindo Mandiri Buana, Evan Jordan mengatakan, kenaikan harga mineral tentu berdampak pada kenaikan harga komponen. Apalagi di tengah kelangkaan bahan baku produksi.
Baca Juga: Simak jurus jitu Zyrexindo (ZYRX) untuk kerja target pendapatan naik 80% di 2021 “Beberapa komponen yang digunakan mengalami kenaikan hingga 100%. Namun kami telah mengkompensasi kenaikan tersebut hingga kenaikan harga jual tidak mencapai 30%,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (13/9). Sebagai informasi, Zyrex memiliki dua kategori produk yaitu produk IT, seperti komputer, server dan sejenisnya. Lalu kategori Mobile Computing Devices seperti laptop, tablet, gadget dan sejenisnya. Dia melanjutkan, kelangkaan bahan baku yang terjadi tersebut telah diantisipasi dengan bekerja sama dengan para vendor. Dengan demikian, hal itu memberikan
forescast atau proyeksi untuk pemesanan hingga 6 bulan sebelumnya. “Ditambah lagi
quantity yang kami pesan relatif kecil dibandingkan merek asing, sehingga masih dapat dipenuhi oleh vendor. Dengan demikian, kelangkaan komponen tidak menjadi kendala yang berarti,” jelas Evan. Sementara itu, terkait isu kelangkaan kontainer yang berujung pada naiknya biaya logistik dan sewa kontainer masih bergulir hingga kini. Evan bilang, pihaknya telah mengantisipasi dengan memaksimalkan kapasitas pengiriman dan kuantitas sehingga biaya logistik per unitnya lebih efisien.
Sehingga kendala-kendala itu telah di antisipasi dengan cepat, dengan demikian Zyrex dapat fokus untuk meningkatkan penjualan di setiap segmen bisnis kami, baik B2B, B2C, maupun B2G. Zyrex pun optimis, tahun ini penjualan akan tumbuh hingga 80% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, karena
seasonality di bisnis IT target tersebut akan tercapai di kuartal III dan kuartal IV-2021. Sebagai tambahan, dalam laporan keuangannya, produsen laptop merk Zyrex ini membukukan penjualan sebesar Rp 223,4 miliar pada 2020 atau naik 74% secara tahunan dari Rp 126,8 miliar pada 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari