Harga komoditas naik, ini rekomendasi untuk saham-saham berbasis komoditas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada bulan April 2021 surplus US$ 2,19 miliar atau lebih tinggi dari surplus Maret 2021 yang sebesar US$ 1,57 miliar.

Dalam catatan Kontan, Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, kinerja surplus neraca dagang pada bulan April 2021 ini merupakan kinerja yang menggembirakan. Pasalnya, ini diikuti dengan peningkatan ekspor dan impor secara tahunan.

Nilai ekspor pada bulan April 2021 sendiri tercatat sebesar US$ 18,48 miliar meningkat 0,69% dari bulan Maret 2021 yang sebesar US$ 18,35 miliar. Pun bila dibandingkan secara tahunan, nilai ekspor pada bulan April 2021 melesat tinggi 51,94% dari April 2020 yang sebesar US$ 12,16 miliar dan bahkan lebih tinggi dari April 2019 yang sebesar US$ 13,07 miliar.


Baca Juga: Kinerja Medikaloka Hermina (HEAL) tahun 2020 melebihi ekspektasi, begini prospeknya

Peningkatan ekspor pada bulan April 2021 didorong oleh kenaikan harga beberapa komoditas andalan Indonesia dan adanya permintaan peningkatan dari negara mitra dagang Indonesia.

Analis Pilarmas Invesntindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, emiten crude palm oil (CPO) dan emiten batubara memperoleh keuntungan dari kenaikan harga dari masing-masing komoditas tersebut. “Emiten CPO dan batubara saat ini yang cukup terdampak langsung pada kenaikan harga tersebut,” ungkapnya, Minggu (23/5).

Okie menilai, kenaikan dari harga komoditasnya dapat mengerek kinerja emiten komoditas di tahun ini. Selain emiten-emiten itu, ia juga menilai kenaikan harga komoditas ini turut memberikan dampak positif untuk emiten pelayaran.

indocement

Baca Juga: Volume penjualan tumbuh positif, begini rekomendasi saham Indocement (INTP)

Menurutnya, emiten pelayaran yang umumnya menjadi mitra dari eksportir mengalami kenaikan jumlah volume pengangkutan dan dapat meningkatkan permintaan terhadap jasa sewa kapal.

Dari saham sektor komoditas ini, Okie menjagokan saham-saham meliputi PT PP London Sumatra Indonesia (LSIP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Untuk saham emiten batubara ada PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

 
LSIP Chart by TradingView

Editor: Tendi Mahadi