Harga komoditas perak tertekan menanti pengumuman The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga perak masih belum bisa naik di perdagangan dunia. Pertemuan pejabat The Fed dan tampilan data perekonomian Amerika Serikat jadi penyebabnya.

Mengutip Bloomberg, pukul 20.52 WIB di Commodity Exchange, harga perak kontrak pengiriman Juli 2019 berada di level US$ 14,86 per ons troi. Angka ini turun 0,80% dari harga sebelumnya US$ 14,98 per ons troi. Bahkan dalam sepekan, harga merosot 0,93%.

Senior Research Asia Tradepoint Futures Cahyo Dewanto mengatakan, pergerakan perak lunglai karena pasar tengah menanti hasil pertemuan para pejabat The Fed, dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada 2 Mei mendatang.


"Makin dekatnya pertemuan FOMC, harga logam mulia termasuk perak akan terus terkoreksi. Dan menunggu hasil suku bunga dan pidato Jerome Powell," ujar Cahyo kepada Kontan.co.id, Rabu (1/5).

Di samping itu, pelemahan harga rupiah, kata Cahyo disokong kenaikan data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan yield obligasi 10 tahun. Sekedar informasi, pertumbuhan ekonomi AS capai 3,2% di kuartal I tercatat mengalami pertumbuhan dari laju ekonomi negara itu di kuartal IV 2018 sebesar 2,2%.

"Data pertumbuhan ekonomi di AS bisa menekan harga logam mulia termasuk perak. Apalagi penasehat gedung putih, Larry Kudlow mengatakan bahwa tahap akhir kesepakatan sedang berlangsung. Pertemuan dilanjutkan hari Rabu di Beijing. Selanjutnya diperkirakan pada Juni Trump dan Xi Jin Ping akan bertemu untuk sebuah MoU kesepakatan dagang," pungkasnya.

Secara teknikal, harga perak berada di atas garis MA 50,100 dan 200. Kemudian indikator RSI berada di area netral yaitu 14, stochastic di area 9,6 dan MACD di area 12,26.

Cahyo memproyeksikan harga perak esok berkisar di rentang US$ 14,80 sampai 14,92 per ons troi. Sementara sepekan bergerak di rentang US$ 14,74 sampai US$ 15,08 per ons troi. Dia pun merekomendasikan jual (sell).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli