KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai, konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina mempunyai dampak langsung yang tidak signifikan terhadap Indonesia. Mengingat, nilai perdagangan kedua negara tersebut dengan Indonesia tergolong kecil, bahkan tidak ada dalam daftar sepuluh teratas. Di sisi lain, konflik Rusia-Ukraina memberikan keuntungan bagi Indonesia berupa naiknya harga jual batubara, nikel, dan
crude palm oil (CPO). Sebagaimana diketahui, konflik tersebut membuat pasokan komoditas dari Rusia dan Ukraina ke pasar internasional terganggu. Padahal, Rusia merupakan produsen besar minyak mentah, nikel, gandum, dan minyak bunga matahari. Sementara Ukraina dikenal sebagai produsen terbesar kedua minyak bunga matahari.
Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengatakan, kenaikan harga batubara, nikel, dan CPO akan meningkatkan pertumbuhan laba bersih emiten. "Selain itu, kenaikan harga komoditas juga akan mempertahankan arus masuk dana asing ke pasar saham Indonesia," ucap Hariyanto dalam risetnya, Senin (7/3).
Baca Juga: Saham ADRO Sudah Beri Untung Besar Tahun 2022, Tapi Masih Direkomendasi Buy Lebih lanjut, meningkatnya tensi konflik geopolitik Rusia-Ukraina diprediksi membuat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed mengambil kebijakan suku bunga yang tidak terlalu
hawkish. Setelah invasi Rusia, pasar mengestimasikan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada 16 Maret 2022 dan 140 bps dalam setahun penuh 2022. Sebelumnya, pasar memprediksi, The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada 16 Maret 2022 dan 160 bps hingga akhir tahun 2022. Secara historis, pada permulaan pengetatan kebijakan berupa kenaikan suku bunga The Fed yang pertama, pasar saham AS biasanya akan terkoreksi. Akan tetapi, selama beberapa pengetatan kebijakan The Fed, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru bertahan dan tidak terkoreksi. "Kami menilai siklus pengetatan The Fed yang akan datang seharusnya tidak membawa dampak negatif pada pergerakan IHSG, mengingat adanya pertumbuhan pendapatan emiten Indonesia tahun ini sebagai dampak positif dari harga komoditas yang menguntungkan," tutur Hariyanto. Sejalan dengan itu, Mirae Asset Sekuritas menambahkan empat saham komoditas ke dalam daftar saham pilihan teratasnya (
top picks), yaitu
ANTM,
LSIP,
ADRO, dan
UNTR. Sebaliknya, Mirae Asset Sekuritas mengeluarkan
BMRI,
BTPS,
ARNA, dan
SMDR.
Baca Juga: Tahun Lalu Raup Laba, Cek Rekomendasi Saham Matahari Department Store (LPPF) Setelah adanya penambahan empat saham tersebut, kini
top picks Mirae Asset Sekuritas terdiri dari saham bank, produsen minyak, tambang batubara, jasa pertambangan, CPO, dan nikel. Delapan saham di dalam
top picks tersebut adalah
BBNI,
BBRI,
MEDC,
ITMG,
ADRO,
UNTR,
LSIP, dan
ANTM.
Menurut Hariyanto, per 4 Maret 2022, saham-saham
top picks Mirae Asset Sekuritas menghasilkan akumulasi pengembalian (
return) 57,1%, sedangkan akumulasi
return IHSG hanya 8,4%. Angka ini terhitung sejak laporan bulanan pertama
top picks Mirae Asset Sekuritas dirilis pada Agustus 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi