Turunnya harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan komoditas lainnya membuat penjualan bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ikut merosot. Penjualan bersih INDF pada kuartal III 2009 turun 5,7% menjadi Rp 28, 2 triliun ketimbang periode yang sama tahun lalu. Di kuartal III 2008, INDF mencatat penjualan bersih Rp 29,9 triliun.Sekretaris Perusahaan INDF Werlanty Setiawan, Selasa (15/12) menyatakan, turunnya penjualan bersih ini terutama disebabkan anjloknya harga CPO dan karet selama 2008. Meski demikian, penurunan penjualan bersih dapat diatasi dengan meningkatkan volume penjualan unit usaha makanan jadi mereka. "Hampir seluruh unit usaha membukukan peningkatan penjualan," kata Werlanty dalam siaran pers perusahaan, hari ini. Penjualan INDF terutama terselamatkan oleh kontribusi anak usaha Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) INDF. Divisi mi instan, susu, penyedap makanan, makanan ringan, nutrisi, dan makanan khusus ini berhasil meningkatkan penjualan bersih mereka di kuartal III 2009 sebesar 30% dibanding periode yang sama tahun lalu.Sebaliknya, anjloknya penjualan bersih terjadi pada Grup Bogasari. Kontribusi penjualan Bogasari ke INDF turun menjadi 29% dari 31% tahun lalu. Werlanty bilang, penurunan ini disebabkan anjloknya harga jual tepung terigu. Dampak langsung penurunan harga komoditas juga dirasakan Grup Agribisnis. Kontribusi dari agribisnis INDF menurun seiring anjloknya penjualannya, dari 27% tahun lalu menjadi 19% tahun ini. Sebagai antisipasi turunnya harga komoditas, INDF melakukan efisiensi usaha. Beban usaha mereka di kuartal III 2009 turun menjadiRp 2,3 triliun dari Rp 2,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Imbasnya, laba bersih INDF tak ikut terkerek turun. Di kuartal III2009, laba bersih INDF masih naik tipis menjadi Rp 1,57 triliun dari Rp 1,14 triliun tahun lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga Komoditas Turun, Penjualan bersih INDF Turun 5,7%
Turunnya harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan komoditas lainnya membuat penjualan bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ikut merosot. Penjualan bersih INDF pada kuartal III 2009 turun 5,7% menjadi Rp 28, 2 triliun ketimbang periode yang sama tahun lalu. Di kuartal III 2008, INDF mencatat penjualan bersih Rp 29,9 triliun.Sekretaris Perusahaan INDF Werlanty Setiawan, Selasa (15/12) menyatakan, turunnya penjualan bersih ini terutama disebabkan anjloknya harga CPO dan karet selama 2008. Meski demikian, penurunan penjualan bersih dapat diatasi dengan meningkatkan volume penjualan unit usaha makanan jadi mereka. "Hampir seluruh unit usaha membukukan peningkatan penjualan," kata Werlanty dalam siaran pers perusahaan, hari ini. Penjualan INDF terutama terselamatkan oleh kontribusi anak usaha Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) INDF. Divisi mi instan, susu, penyedap makanan, makanan ringan, nutrisi, dan makanan khusus ini berhasil meningkatkan penjualan bersih mereka di kuartal III 2009 sebesar 30% dibanding periode yang sama tahun lalu.Sebaliknya, anjloknya penjualan bersih terjadi pada Grup Bogasari. Kontribusi penjualan Bogasari ke INDF turun menjadi 29% dari 31% tahun lalu. Werlanty bilang, penurunan ini disebabkan anjloknya harga jual tepung terigu. Dampak langsung penurunan harga komoditas juga dirasakan Grup Agribisnis. Kontribusi dari agribisnis INDF menurun seiring anjloknya penjualannya, dari 27% tahun lalu menjadi 19% tahun ini. Sebagai antisipasi turunnya harga komoditas, INDF melakukan efisiensi usaha. Beban usaha mereka di kuartal III 2009 turun menjadiRp 2,3 triliun dari Rp 2,4 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Imbasnya, laba bersih INDF tak ikut terkerek turun. Di kuartal III2009, laba bersih INDF masih naik tipis menjadi Rp 1,57 triliun dari Rp 1,14 triliun tahun lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News