Harga Komoditas Unggulan Turun, Kinerja Ekspor dan Impor Indonesia Ikut Terimbas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan perkembangan harga komoditas dan nilai tukar rupiah yang mempengaruhi nilai ekspor dan impor serta neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2023.

Sekretariat Utama BPS Atqo Mardiyanto menyampaikan, harga beberapa komoditas unggulan di tingkat global turun baik secara bulanan (month on month) maupun secara tahunan (year on year) pada Juni 2023.

Di antaranya seperti harga minyak kelapa sawit menjadi US$ 817 per metrik ton, turun 12,54% MoM dan turun 45,58% YoY.  Harga bijih besi sebesar US$ 113,5 per dmtu, meningkat secara bulanan sebesar 7,89%, dan menurun secara tahunan sebesar 13,22%.


Baca Juga: BPS Catat Jumlah Penduduk Miskin Pada Maret 2023 Turun Jadi 25,9 Juta Orang

Kemudian, batubara harganya sebesar US$ 139,4 per metrik ton, yang mengalami penurunan secara bulanan  13,12% MoM dan menurun secara tahunan 62,73% YoY. Untuk nikel nilainya mencapai US$ 21,2 per metrik ton, dan mengalami penurunan 3,36% MoM dan 17,25% YoY.

Kinerja ekspor Indonesia pada periode tersebut juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. BPS mencatat pada bulan Juni 2023 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan tren pelemahan.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di Bank Indonesia, per 27 Juni 2023 nilai tukar rupiah ada pada level Rp 15.000 per dolar AS, dengan rata-rata kurs sepanjang Juni 2023 sebesar Rp 14.932 per dolar AS.

“Tentunya pelemahan tersebut mempengaruhi permintaan terhadap komoditas ekspor Indonesia pada Juni 2023,” tutur Atqo dalam rilis BPS, Senin (17/7).

Adapun nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan pada Juni 2023 seiring dengan penurunan yang terjadi pada harga komoditas unggulan Indonesia.

Baca Juga: BPS Catat Ekspor Juni 2023 Sebesar US$ 20,61 Miliar, Turun 5,8% dari Mei 2023

BPS mencatat nilai eskpr pada periode tersebut mencapai US$ 20,61 miliar atau turun 5,08% secara bulanan. Penurunan itu terjadi pada ekspor migas dan non migas.

Sedangkan dari sisi impor, juga mengalami penurunan. Nilai impor Indonesia Juni 2023 mencapai US$ 17,15 miliar, turun 19,40% dibandingkan Mei 2023 atau turun 18,35% dibandingkan Juni 2022.

Neraca perdagangan Indonesia Juni 2023 mencatat surplus US$ 3,45 miliar. Surplus neraca perdagangan ini naik 708,66% secara bulanan atau month on month (MoM) dari Mei 2023 yang sebesar US$ 440 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi