MUMBAI. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) anjlok untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir ini. Pertaruhan para investor akan peningkatan harga CPO ke level yang paling tinggi kini sudah berakhir. Harga kontrak CPO untuk pengiriman Desember turun 1% menjadi 2.680 ringgit per ton atau setara dengan US$ 864 di Malaysia Derivatives Exchange dan diperdagangkan di level 2.691 ringgit pad apukul 15:02 waktu Malaysia. Harga CPO di kontrak yang paling aktif diperdagangkan ini telah naik sebesar 3,1% menjadi 2.708 ringgit kemarin, level penutupan yang paling tinggi sejak 13 Agustus 2010. Cuaca yang buruk telah menggiring mengganggu panenan kelapa sawit dan mendorong investor untuk membungkus komoditi lain seperti jagung, kapas dan kedelai. "Ada sedikit aksi profit taking setelah peningkatan harga CPO kemarin," kata Veeresh Hiremath, Analis Karvy Comtrade Ltd. Malaysia berniat untuk menyurung produksi kelapa sawirtnysawitnya sebesar 26,2 ton per hektar deari 21 ton per hektar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Harga kontrak CPO mulai mengkerut
MUMBAI. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) anjlok untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir ini. Pertaruhan para investor akan peningkatan harga CPO ke level yang paling tinggi kini sudah berakhir. Harga kontrak CPO untuk pengiriman Desember turun 1% menjadi 2.680 ringgit per ton atau setara dengan US$ 864 di Malaysia Derivatives Exchange dan diperdagangkan di level 2.691 ringgit pad apukul 15:02 waktu Malaysia. Harga CPO di kontrak yang paling aktif diperdagangkan ini telah naik sebesar 3,1% menjadi 2.708 ringgit kemarin, level penutupan yang paling tinggi sejak 13 Agustus 2010. Cuaca yang buruk telah menggiring mengganggu panenan kelapa sawit dan mendorong investor untuk membungkus komoditi lain seperti jagung, kapas dan kedelai. "Ada sedikit aksi profit taking setelah peningkatan harga CPO kemarin," kata Veeresh Hiremath, Analis Karvy Comtrade Ltd. Malaysia berniat untuk menyurung produksi kelapa sawirtnysawitnya sebesar 26,2 ton per hektar deari 21 ton per hektar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News