Harga Kontrak Emas Bergerak Terbatas



JAKARTA. Meski dollar Amerika Serikat (AS) melemah, harga emas belum bisa menanjak tinggi. Sampai pukul 17.00 WIB kemarin (31/3), harga emas pengiriman Juni 2010 di Divisi Comex, New York Mercantile Exchange (NYMEX), naik 0,33% ke US$ 1.109,3 per ons troi.

Kenaikan hariannya memang tipis. Tapi, jika melihat per kuartal, harga emas terus mendaki selama enam kuartal berturut-turut.Leo Hadi Loe, Country Representative World Gold Council, mengatakan, harga emas akan terus naik dalam kondisi krisis. "Tingginya harga emas bukan karena dicari orang, tapi karena spekulasi fund manager," ungkapnya.

Hingga Juni 2010, Leo memperkirakan harga emas masih akan berada di kisaran US$ 1.000 hingga US$ 1.200 per ons troi. Dalam jangka panjang, lanjut dia, harga emas bisa kembali ke posisi di bawah US$ 800 per ons troi. "Potensi turun lebih besar dari potensi naiknya," katanya.


Penurunan harga emas bisa terjadi jika kondisi ekonomi dunia mencapai titik keseimbangan baru. Dus, fund manager kembali melepas emas dan mengalihkannya ke instrumen berisiko. Meski begitu, Leo melihat permintaan emas secara fisik terus naik.

"Pembelian emas secara fisik masih kuat selama investor mengharapkan kondisi ekonomi kian membaik," timpal Ng Cheng Thye, Head of Bullion Standard Bank Asia. Ia menghitung level support emas US$ 1.100 per ons troi. "Karena permintaan pasar fisik mengimbangi lambatnya permintaan emas untuk investasi," katanya, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

World Gold Council meramal, dalam 10 tahun ke depan permintaan emas di China akan naik dua kali lipat. Harga emas naik karena pasokannya sulit mengimbangi pertumbuhan permintaan investor dan industri perhiasan.

"China punya minat yang tak pernah cukup terhadap emas. Ini akan berlanjut dalam kondisi pasokan dari pertambangan domestik tak bisa mengejar kebutuhan dalam negeri," tulis WGC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test